31 tahun sudah, perusahaan logistik PT Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) berkiprah di Indonesia. Dengan menggenggam visi, "Menjadi Perusahan Logistik Terbesar di Negeri Sendiri Yang Berdaya Saing Global," JNE memberi kontribusi besar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Melalui produk dan layanan yang berkualitas serta program-program pembinaan dan pendampingan, JNE terus berupaya memajukan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang menjadi pilar ketangguhan ekonomi bangsa. Di Kupang, Nusa Tenggara Timur, JNE bahkan mempelopori salah satu UMKM yakni Pusat Oleh-Oleh Khas NTT Ibu Sukiran menjadi Scolatmaterna.
Pusat Oleh-Oleh Ibu Sukiran merupakan toko oleh-oleh yang menyediakan aneka makanan khas NTT antara lain, abon sapi, dendeng sapi, sei sapi, paru sapi kering, emping jagung, madu, sambal khas Timor (luat), kacang Rote, jagung titi, keripik pisang, enteng-enteng dan masih banyak pilihan makanan lain yang merupakan produk rumah tangga.
Untuk mengirimkan permintaan ke luar NTT, manajemen Pusat Oleh-Oleh Ibu Sukiran bekerja sama dengan JNE. Berdasarkan pengalaman yang diutarakan pihak manajemen, kelebihan menggunakan jasa pengiriman JNE yakni waktu pengirimannya cepat, memiliki banyak cabang, biaya ongkos yang murah, menyediakan banyak pilihan paket, mempunyai sistem online yang memudahan serta memiliki layanan costumer service.
Kilas Perjalanan, Warung Makan Bermetamorfosis Menjadi Toko Oleh-Oleh
Pusat Oleh-Oleh Ibu Sukiran adalah usaha keluarga asal Jogjakarta yang diwariskan secara turun-temurun. Agus Raharjo penerus usaha generasi kedua membentangkan sejarah awal pendirian toko tersebut. Agus mengisahkan, di era 1980-an Ayah dan Ibunya membuka warung makan di jalan Dr. Muhammad Hatta Fontein, tepat di depan Rumah Sakit Tentara (RST) Wirasakti Kupang. Ayahnya seorang tentara bernama Sukiran meminta ijin kepada pimpinan untuk membuka usaha. Warung tersebut dikelola oleh ibunya, sehingga terkenal dengan nama Warung Ibu Sukiran.
Dalam perjalanan waktu, warung makan kedua orang tuanya berkembang menjadi toko penyedia abon sapi, dendeng sapi dan sei sapi. Jumlah peminat, lanjut hari semakin banyak. Tidak hanya dari kalangan masyarakat NTT saja, tetapi juga dari luar NTT khususnya Jakarta. Dari perkembangan tersebut, mengalir ide baru untuk menerima hasil produksi rumah tangga khas NTT seperti makanan ringan dan kain tenun.
"Syarat utama produk yang dapat dipasarkan di Pusat Oleh-Oleh Ibu Sukiran harus berciri khas NTT. Dengan begitu, dapat memberikan kesempatan bagi pengusaha lokal ikut berkembang," kata Agus.
Kemajuan itu membuat Warung Makan Ibu Sukiran berhasil bermetamorfosis menjadi toko oleh-oleh.
JNE Dorong Toko Ibu Sukiran Jadi "Scolatmaterna"