Mohon tunggu...
Agung Hariyadi
Agung Hariyadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

www.agunghariyadi37.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Derita Sang Wayang

3 Januari 2013   21:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:33 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_218227" align="aligncenter" width="300" caption="http://life.viva.co.id/foto/read/8350-festival-wayang-orang"][/caption] Lintang pukang tumbang berkalang Terjang rintang binatang jalang Lintang pukang belang nada semakin sumbang Terus terkokang semerdu suara dalang Lantang wayang di tangan dalang meliuk menari sehidup sang dalang Indah siluet terus berbayang Cerita usang terulang tak pernah lekang Ritmis wayang terus menari Tersentak ikuti gerakan jemari Mengiringi gamelan terus bernyanyi Sedih gembira silih berganti Menanti giliran tampilkan jadi diri Meski tak pernah lepas dari kungkungan dalang beraksi Wayang sakti pasti kan mati Saat peran harus berganti Protagonis antagonis tiada berarti Yang penting dalang senang hati Siapa dalang penonton tak peduli Asal cerita menarik hati Siapa peduli wayang yang akan mati Asal cerita memikat hati Bagi dalang wayang hanyalah benda mati Pun bagi penonton yang tiada berhati Benda mati pantaslah mati meski dia tokoh berhati suci Denpasar.04012012.0505 Masopu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun