Mohon tunggu...
Agung Hendriyanto
Agung Hendriyanto Mohon Tunggu... -

Mens Sana in Corpore Sano

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Menghimpun Dana Pembinaan Atlet Catur Melalui Situs Donation CrowdFunding

21 April 2014   21:51 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:23 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama ini keterbatasan biaya dan sponsor seringkali menjadi kendala utama dalam melakukan pembinaan atlet-atlet berprestasi di Indonesia, khususnya bagi atlet-atlet cabang olahraga yang kurang merakyat. Kebanyakan donatur hanya mau mensponsori cabang olahraga yang populer, seperti sepakbola dan bulutangkis. Cabang olahraga yang kurang populer, catur misalnya, seperti terpinggirkan dan sulit untuk mendapatkan sponsor. Padahal olahraga yang kurang populer ini seringkali lebih berprestasi dan berkontribusi besar dalam mengangkat nama Indonesia di kancah internasional.

Catur merupakan salah satu cabang olahraga yang mengalami kesulitan menghimpun dana dari sponsor. Dukungan dari pemerintah juga sangat minim. Hal ini menyebabkan para pengurus PERCASI, baik pusat maupun cabang, mengalami kesulitan dalam menjalankan program pembinaan atlet maupun menggelar turnamen secara kontinyu. Padahal mengikuti turnamen secara rutin merupakan syarat utama bagi atlet untuk meningkatkan kualitas permainan sekaligus untuk memperbaiki elo rating-nya. Program pembinaan yang dijalankan akan terbuang percuma jika sang atlet jarang mengikuti turnamen, terutama turnamen-turnamen internasional.

Mencari sponsor atau donatur yang bersedia memberikan bantuan pendanaan memang menjadi salah satu kewajiban para pengurus PERCASI. Namun dengan kemajuan internet saat ini, tugas tersebut kini dapat dilakukan sendiri oleh atlet maupun tim pendukungnya melalui metode patungan atau yang dikenal dengan istilah crowdfunding. Metode crowdfundingmerupakan salah satu metode alternatif untuk mendapatkan modal atau dana dari masyarakat umum melalui jaringan dengan memanfaatkan semua sumber daya yang tersedia dan biasanya dilakukan memanfaatkan jaringan internet.

Melalui metode crowdfunding, kebutuhan dana pembinaan atlet berprestasi dapat dihimpun dari puluhan bahkan ratusan orang. Melalui jaringan internet, dana dapat dihimpun dari seluruh penjuru dunia. Terdapat beberapa jenis crowdfunding, namun jenis crowdfundingyang cocok untuk menghimpun bantuan dana adalah jenis donation crowdfunding. Kickstarter, Indiegogo, RocketHub adalah situs-situs donation crowfundingglobal yang banyak digunakan oleh para pencari dana, khususnya di luar negeri. Sementara itu fenomena donation crowdfundingjuga mulai tumbuh di Indonesia dengan munculnya beberapa situs di antaranya Patungan, Wujudkan, Gagas, dan Kitabisa (sumber: finansialku.com). Dengan melakukan kampanye (proposal) ke situs-situs tersebut memberikan kesempatan kepada sebanyak mungkin orang untuk turut berkontribusi memberikan bantuan.

[caption id="attachment_304053" align="aligncenter" width="578" caption="Situs Donation Crowdfunding Kickstarter dan Indiegogo (sumber: finansialku.com)"][/caption]

Penggalangan dana model crowdfundingtelah mulai banyak digunakan di bidang olahraga, khususnya oleh beberapa atlet untuk membantu membiayai perjalanan karirnya. Contoh terbaru penggalangan dana crowdfundingbaru saja dilakukan oleh pecatur muda berbakat dari India FM Aravindh Chithambaram untuk membantunya mendapatkan gelar GM dalam jangka waktu 6 bulan. Jika berhasil, Aravindh akan menjadi GM termuda India (Baca: http://olahraga.kompasiana.com/sport/2014/04/16/aravindh-chithambaran-veerappan-the-next-vishy-anand-647285.html).

Lahir dari keluarga kurang mampu, Aravindh dianugerahi bakat bermain catur yang luar biasa. Berlatih catur mulai usia 7 tahun, meski telah mengenalnya saat masih berusia 3 tahun, Aravindh telah menjuarai Kejuaraan Nasional India Kategori U19 saat ia masih berusia 12 tahun. Aravindh telah memiliki satu norma GM berkat keberhasilannya menjuarai Turnamen GM Open di Chennai pada akhir tahun 2013. Kesuksesan yang membuat pelatihnya yakin bahwa Aravindh dapat segera memperoleh gelar GM jika diberi kesempatan.

Tidaklah mudah untuk mendapatkan gelar GM. Selain harus memperbanyak latihan catur tingkat lanjut, dengan engine-engine catur terbaru, Aravindh juga harus rajin mengikuti turnamen internasional untuk meningkatkan elo rating sekaligus untuk melengkapi norma GM-nya. Tentu saja dibutuhkan dana yang tidak sedikit untuk mendukung program tersebut. Dengan dukungan yang terbatas, sangat sulit bagi Aravindh untuk mewujudkan mimpinya.

Beruntung Aravindh memiliki tim pendukung yang kreatif, yang mampu menggunakan segala sumber daya yang ada untuk menghimpun dana. Karena sulit mendapatkan sponsor, tim pendukung Aravindh memilih menggunakan metode crowdfundinguntuk menghimpun dana melalui situs Indiegogo. Mereka mengkampanyekan Aravindh dan program-program yang akan dilakukan dalam jangka waktu 6 bulan untuk mendapatkan gelar GM. Total dana yang dibutuhkan untuk mendukung program Aravindh sekitar US$8.000,00. Para donatur akan mendapatkan cinderamata bertandatangan Aravindh, mulai dari Kartu, Papan Catur, dan Buku Catur, yang diberikan sesuai dengan besaran donasi yang diberikan.

[caption id="attachment_304054" align="aligncenter" width="570" caption="Kampanye Aravindh Chithambaram di Indiegogo (sumber: chessbase.com)"]

1398065996366853464
1398065996366853464
[/caption]

Hasilnya? Luar biasa! Ditayangkan mulai 14 Desember 2013 sampai 31 Januari 2014, Aravindh berhasil mendapatkan dana sebesar US$10.390,00 dari 191 donatur. Sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada donatur, tim Aravindh senantiasa memberikan informasi seputar perkembangan prestasi Aravindh. Prestasi terakhir yang dicapai Aravindh adalah menempati peringkat 5 besar sekaligus meraih norma GM ke-2 dalam Turnamen Kuala Lumpur International Open 2014.

Apa yang dilakukan oleh Aravindh dan tim suksesnya dapat dicontoh oleh para atlet, pelatih, pembina, maupun pengurus catur Indonesia untuk menghimpun dana dari masyarakat luas sehingga tidak lagi hanya menggantungkan kucuran dana dari pemerintah atau sponsor tunggal. Bagi atlet, metode crowdfundingmemberikan kesempatan untuk berkarir secara profesional dengan mendapatkan sponsor pribadi tanpa harus tergantung kepada kebijakan pengurus. Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa keterbatasan dana seringkali menjadi penghambat dalam program pengiriman atlet di pertandingan-pertandingan internasional. Hal ini disebabkan karena pendanaan atlet seringkali berasal dari APBN atau donatur tunggal, yang tentu saja memiliki keterbatasan. Keterbatasan ini harusnya dapat teratasi dengan adanya metode penggalangan dana crowdfunding.

Meskipun memberikan kesempatan kepada setiap atlet untuk mendapatkan sponsor pribadi, namun tentu saja tidak semua atlet layak untuk "dijual". Hanya atlet-atlet berprestasilah yang layak untuk "dijual" dan memiliki kans besar untuk mendapatkan donatur. Atlet dan tim pendukungnya harus mampu menyusun proposal yang meyakinkan bagi para pembaca, sehingga mereka tertarik untuk memberikan sumbangan dana. Mereka juga harus menyiapkan cinderamata bagi para donatur dan memberikan jaminan bahwa para donatur akan selalu mendapatkan informasi seputar perkembangan atlet.

Penggalangan dana metode crowdfundingmerupakan hal baru di Indonesia dan masih banyak masyarakat yang awam. Masih butuh waktu bagi crowdfundinguntuk dapat diterima di Indonesia, karena tingkat kepercayaan masyarakat Indonesia yang cenderung rendah. Pencari dana harus mampu memberikan rasa percaya kepada donatur bahwa sumbangan yang diberikan benar-benar digunakan sesuai dengan program-program yang diajukan. Namun demikian, meski masih baru, metode crowdfundingdapat menjadi alternatif baru dalam menghimpun dana dari masyarakat luas untuk mendukung prestasi atlet Indonesia, khususnya atlet-atlet PERCASI yang telah berprestasi internasional.

Sumber: www.finansialku.com, www chessbase.com

Gens Una Sumus


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun