Mohon tunggu...
Agung Wibowo
Agung Wibowo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Masih belajar menulis, mencurahkan isi pikiran, buat perkembangan diri sendiri, jika bermanfaat bagi orang lain, itu adalah bonus buat saya, Selamat menikmati, mohon masukkannya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mari Menghargai Uang dari Nilai dan Bentuk Fisiknya

26 Februari 2012   12:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   09:05 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau ada sesuatu yang bisa bergerak dengan cepat dan tidak memerlukan energi sendiri, sesuatu itu adalah uang. Uang bergerak seiring dengan pergerakan transaksi yang dilakukan oleh manusia. Kemanapun manusia bergerak, uang akan terus mengikuti, menjadi sesuatu yang wajib dibawa, dipergunakan dan sebagian menjadikannya sebagai sesuatu yang paling penting dalam kehidupan sehari-hari.

Secara resmi uang yang beredar di Indonesia memiliki nilai terkecil sebesar 25 rupiah. Berbentuk koin kecil seperti kancing berwarna perak. Dan yang terbesar adalah 100000 rupiah, berupa uang kertas bergambar pahlawan kemerdekaan. Uang itulah yang selama ini digunakan di Indonesia, menjadi bagian dari kehidupan masyarakat indonesia. Siapapun orangnya.

Walaupun uang sangat penting dan berguna bagi setiap manusia, kita sering menemukan uang yang tidak layak untuk digunakan. Secara fisik, terutama untuk uang kertas, banyak ditemukan uang kertas dengan bentuk fisik yang sudah tidak beraturan, seperti bekas diremas, terkena air, bahkan banyak yang sobek dan ditambal dengan seadanya. Kita cenderung tidak menghargai bentuk fisik uang, mungkin karena lebih fokus dengan nilai dari uang tersebut.

Bentuk fisik uang yang tidak beraturan tersebut terjadi karena cara kita memperlakukan uang yang sembarangan. Uang sering di ditekuk, menjadi beberapa bagian supaya bisa masuk ke dalam saku baju atau celana. Sering juga kita meremas uang ketika menerima kembalian dari transaksi yang kita lakukan. Karena uang akan terus berpindah tangan, sikap dan perilaku kita terhadap uang sangat berpengaruh terhadap bentuk fisik dari uang yang beredar di masyarakat.

Kita juga sering menemukan coretan-coretan tidak semestinya di uang kertas yang beredar  di masyarakat. Saya pernah menemukan uang kertas 1000 rupiah dengan sederet angka seperti nomer telp, Ada juga yang bertuliskan nama orang. Entah dengan maksud apa, banyak orang-orang yang berbuat iseng, memberi tulisan pada uang kertas yang dimilikinya.

Walaupun mungkin tidak mengurangi nilai aktual ketika digunakan, bentuk fisik uang yang tidak sempurna tidak boleh dianggap remeh. Bentuk fisik  juga penting, sepenting nilai aktual dari uang tersebut. Jangan sampai terjadi uang yang kita punya tidak bisa digunakan karena bentuk fisiknya yang tidak sempurna.

Kita menganggap uang sebagai sesuatu yang sangat penting, dan banyak orang bekerja dengan keras untuk mendapatkannya. Tetapi ironisnya, setelah kita dapatkan, cara kita memperlakukannya masih sembarangan.

Maka mulai dari sekarang, hargailah uang bukan hanya dari nilai aktualnya, tapi juga dari bentuk fisiknya. Dengan begitu, berarti kita juga menghargai usaha keras yang dilakukan untuk mendapatkannya.

Cikarang/26 February 2012/19.24

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun