Mohon tunggu...
Agung Wibowo
Agung Wibowo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Masih belajar menulis, mencurahkan isi pikiran, buat perkembangan diri sendiri, jika bermanfaat bagi orang lain, itu adalah bonus buat saya, Selamat menikmati, mohon masukkannya

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Orang Hebat

22 Januari 2012   17:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:34 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang hebat bukan sekedar orang yang pintar, karena banyak sekali saya temui orang pintar yang membodohi orang lain. Orang-orang seperti itu bagi saya bukanlah orang yang hebat, justru mereka dengan telanjang memperlihatkan kebodohannya didepan orang lain. Bukankah orang hebat menginspirasi orang lain? Dan saya yakin, sedikit sekali orang yang terinspirasi untuk membodohi orang lain.

Orang dengan jabatan yang tinggi, dengan kekayaan yang besar, bagi saya juga belum tentu orang hebat, apalagi jika jabatan, kekayaan itu dihasilkan dari memperdaya orang lain.

Orang hebat adalah orang yang bisa mengerti dan memahami orang lain sebaik mereka memahami diri mereka sendiri, kemudian memanfaatkannya untuk kebaikan bersama. Dengan itu konsep membahagiakan diri sendiri akan sama dengan konsep membahagiakan orang lain. Tidak membeda-bedakan perlakuan diri dengan perlakuan terhadap orang lain. Bukankah sebaik-baiknya perlakuan adalah perlakuan terhadap diri sendiri.

Memang tidak mudah menjadi orang hebat, karena ambisi, keinginan, persaingan dengan orang lain memperbesar nafsu kita menjadi seorang yang individualis, apatis dan cenderung egois. Dengan itu semua tidak ada konsep mengerti dan memahami orang lain, karena kita semakin sibuk dengan urusan pribadi, kemudian cenderung lupa dengan orang lain.

Apalagi kita hidup didunia yang menuntut kita dengan materi, menjebak kita dengan kehormatan semu dan cenderung menjerumuskan kita kedalam lubang kepura-puraan, Maka mencoba memahami orang lain merupakan hal yang susah untuk kita lakukan. Maka mencoba mengerti orang lain hanyalah sesuatu yang gampang untuk diucapkan, tetapi susah untuk dilakukan.

Karena itulah saya memahami jika jumlah orang hebat tidaklah banyak, tetapi mereka ada dimana-mana, mungkin salah satu dari kita semua, atau anda yang sedang membaca tulisan ini. Jika kita bisa memahami dan mengerti orang lain sebaik kita mengerti dan memahami diri sendiri, maka bagi saya anda adalah orang hebat. Silahkan gunakan kehebatan anda untuk kebaikan bersama.

Cikarang/10 January 2011

Saya masih belajar memahami dan mengerti diri sendiri...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun