Mohon tunggu...
Agung Firstianto
Agung Firstianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Postgraduate Universitas Mercu Buana

NIM: 55522110022 | Dosen: Prof. Dr. Apollo, M.Si., Ak. | Mata Kuliah: Pajak Internasional | Program Studi: Magister Akuntansi | Jurusan: Akuntansi Pajak | Fakultas: Ekonomi Bisnis | Universitas: Universitas Mercu Buana |

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis 15 Pajak Internasional - Tax Heaven Country

17 Desember 2023   09:03 Diperbarui: 17 Desember 2023   09:05 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jawaban soal nomor 1 (1/2) | Sumber gambar: Dokumen pribadi

Kuis 15 Pajak Internasional 

Alasan Perusahaan Memilih Negara Tax Haven:

  • Pengurangan Beban Pajak
  • Optimisasi Struktur Perusahaan 
  • Perlindungan Aset
  • Kerahasiaan Keuangan
  • Kemudahan Administrasi 

Soal 1: Alasan Perusahaan Memilih Negara Tax Haven adalah untuk meminimalkan kendala besarnya pajak yang dikenakan. Misalnya fungsi Tax Haven (memaksimal/minimum penghindaran pajak) dua fase adalah: 

Z = 4x1^2 + 2x2^2 + x3^2 -- 4x1x2 

Dengan kendala regulasi: 

x1+x2 +x3 = 15 

2x1-x2 + 2x3 = 20 x1, x2, x3 0 

Tentukan nilai Tax Haven Langrange Multiplier persamaan tersebut. Buatlah interprestasi anda pada hitungan tersebut sebanyak 230 kata

Jawaban Soal 1:

Jawaban soal nomor 1 (2/2) | Sumber gambar: Dokumen pribadi
Jawaban soal nomor 1 (2/2) | Sumber gambar: Dokumen pribadi

Berikut adalah interpretasi hasil nilai tax heaven yang telah ditemukan untuk setiap variabel dan parameter Lagrange: 

  • x1 =  1/2 (x2 -- 2x3 + 20) ---> Nilai ini adalah nilai variabel keputusan pertama dalam hubungannya dengan pemilihan tax heaven country untuk meminimalkan beban pajak. Variabel ini tidak memiliki nilai konkret tanpa nilai-nilai x2 dan x3 yang spesifik. 
  • x2 = 38 ---> Nilai ini adalah nilai variabel keputusan kedua pemilihan tax heaven country yang menunjukkan bahwa solusi optimal memiliki x2 setara dengan 38. 
  • x3 =9 ---> Nilai ini adalah nilai variabel keputusan ketiga pemilihan tax heaven country yang menunjukkan bahwa solusi optimal memiliki x3 setara dengan 9. 
  • 1 =-5 ---> Nilai ini adalah nilai parameter Lagrange yang terkait dengan kendala pertama. Nilai negatif ini menunjukkan bahwa kendala pertama (x1 + x2 + x3 = 15) tidak memberikan kontribusi untuk pembatasan pemilihan tax heaven country dan perubahan kecil dalam kendala ini tidak akan mempengaruhi hasil optimal pada beban pajak secara. 
  • 2 = 12 ---> Nilai ini adalah nilai parameter Lagrange yang terkait dengan kendala kedua. Nilai positif ini menunjukkan bahwa kendala kedua (2x1 -- x2 + 2x3 = 20) memberikan kontribusi positif terhadap pembatasan pemilihan tax heaven country dan perubahan kecil dalam kendala ini akan mempengaruhi hasil optimal pada beban pajak
  • 3 =-10 ---> Nilai ini adalah nilai parameter Lagrange yang terkait dengan kendala ketiga. Nilai negatif ini menunjukkan bahwa kendala ketiga (x1, x2, x3 0) tidak memberikan kontribusi signifikan terhadap pembatasan dalam hal pemilihan tax heaven country dan perubahan kecil dalam kendala ini tidak akan mempengaruhi hasil optimal pada beban pajak. 

Dengan demikian, interpretasi secara umum adalah bahwa solusi optimal tax heaven terletak pada  x2 = 38 serta x3 = 9 dan bahwa kendala kedua memiliki pengaruh positif terhadap solusi. Kendala pertama dan ketiga tidak memainkan peran signifikan dalam solusi meminimalkan beban pajak pada tax heaven country.

Soal 2: Alasan Perusahaan Memilih Negara Tax Haven adalah untuk meminimalkan kendala besarnya pajak yang dikenakan. Misalnya fungsi Tax Haven (meminimalkan/maksima pajak) dua fase adalah:

 f(x1,x2) = x1^2 + x2^2 -- 14x1 - 6x2 

kendala regulasi : 

g1 (x1+x2 ) = x1 +x2 -2 0 

g2 (x1+x2 ) = x1 + 2x2 -3 0 

Tentukan nilai Langrange Multiplier kesamaan dan ketidaksamaan Tax Haven perbandingan tersebut. Buatlah interprestasi anda pada hitungan tersebut sebanyak 230 kata

Jawaban Soal 2:

Jawaban soal nomor 2 (1/2) | Sumber gambar: Dokumen pribadi
Jawaban soal nomor 2 (1/2) | Sumber gambar: Dokumen pribadi

Jawaban soal nomor 2 (2/2) | Sumber gambar: Dokumen pribadi
Jawaban soal nomor 2 (2/2) | Sumber gambar: Dokumen pribadi

Solusi optimal dari masalah optimasi ini memberikan pemahaman mengenai variabel keputusan mempengaruhi fungsi objektif dalam konteks pemilihan negara tax heaven untuk meminimalisasi kendala atas besarnya nilai pajak yang dikenakan. Dalam konteks ini, interpretasinya adalah sebagai berikut: 

1. Variabel Keputusan: 

  • x1 = -5/7 ---> Hal ini mengindikasikan bahwa nilai optimal x1 adalah negatif. Dalam konteks masalah ini, hal ini berarti wajib pajak lebih memilih untuk mengurangi penggunaan atau alokasi x1 daripada meningkatkannya, sesuai dengan sifat fungsional dan kendala yang diberikan. 
  • x2 = 19/7 ---> Nilai x2 yang positif menunjukkan preferensi terhadap alokasi sumber daya tax heaven pada variabel keputusan x2. Nilai x2 yang tinggi memiliki dampak positif pada fungsi objektif. 

2. Nilai Fungsi Objektif: Nilai optimal dari fungsi objektif 386/49, menunjukkan bahwa solusi tax heaven yang ditemukan memberikan nilai minimum atau efisiensi maksimal dari fungsi objektif dalam konteks kendala. Oleh karena itu, alokasi sumber daya yang dihasilkan oleh nilai variabel keputusan tersebut memberikan hasil yang paling menguntungkan. 

3. Kendala: Kedua kendala x1 + x2 -- 2 0  dan x1 + 2x2 -- 3 0 terpenuhi pada solusi optimal. Ini berarti solusi tersebut memenuhi batasan yang diberikan pada alokasi sumber daya x1 dan x2 yang sesuai dengan meminimalkan beban pajak 

4. Interaksi Antara Variabel dan Kendala: Solusi menunjukkan bahwa keputusan optimal terhadap alokasi sumber daya x1 dan x2 telah ditemukan sehingga meminimalkan fungsi objektif, tetapi tetap mematuhi batasan atau kendala pada negara tax heaven yang diberikan. Hal ini mencerminkan interaksi yang kompleks antara variabel keputusan dan kendala dalam konteks pemilihan negara tax heaven. 

5. Pentingnya Analisis Sensitivitas: Dalam menganalisis solusi optimal, penting untuk mempertimbangkan sensitivitas perubahan tarif pajak terhadap perubahan parameter atau kondisi. Analisis sensitivitas dapat memberikan informasi tambahan tentang bagaimana perubahan regulasi dalam kendala atau fungsi objektif dapat memengaruhi solusi optimal ini.

Soal 3: Selesaikan persamaan fungsi TP berikut ini: 

f (x) f ( 1/x ) = f (x) f ( 1/x ) 

Buatlah interprestasi anda pada hitungan tersebut sebanyak 300 kata

Jawaban Soal 3: 

Persamaan f(x) f(1/x) = f(x) f(1/x) menyiratkan bahwa hasil perkalian dari f(x) dengan f(1/x) sama dengan dirinya sendiri. Persamaan ini memuat informasi yang terbatas dan tidak memberikan petunjuk khusus tentang bentuk fungsi f(x). Oleh karena itu, tidak mungkin untuk menentukan solusi atau bentuk eksplisit dari fungsi f(x) hanya dari persamaan tersebut. Sehingga solusi untuk persamaan tersebut adalah f(x) dapat berupa berbagai fungsi yang memenuhi persamaan tersebut. Tanpa informasi tambahan atau batasan lebih lanjut pada fungsi f(x), maka tidak dapat menentukan fungsi spesifik yang memenuhi persamaan tersebut. Dalam hal ini, untuk memberikan contoh, dapat dianggap f(x) sebagai fungsi konstan. Sehingga dapat dipilih f(x) = c, di mana c adalah suatu konstanta. 

Dengan menggunakan contoh ini, dapat diperiksa apakah persamaan tersebut terpenuhi: 

f(x)f(1/x) = c.c = c^2 

dan 

f(x)f(1/x) = c.c = c^2 

Interpretasi: Persamaan tersebut terbukti telah terpenuhi. Adapun persamaan matematika f(x) f(1/x) = f(x) f(1/x) menyajikan suatu konsep dalam analisis fungsi. Pernyataan tersebut merinci bahwa hasil perkalian antara f(x) dengan f(1/x) sama dengan hasil perkalian f(x) dengan f(1/x). Dalam konteks ini, terdapat beberapa konsep penting yang dapat diperjelas untuk memahami sifat persamaan tersebut. 

Pertama, persamaan ini menunjukkan adanya simetri dalam fungsi transfer pricing terhadap sumbu x. Jika suatu fungsi f(x) adalah solusi dari persamaan, maka f(1/x) juga merupakan solusi yang valid, dan sebaliknya. Hal ini memberikan makna bahwa terdapat hubungan yang simetris pada TP antara suatu fungsi dan inversnya. 

Kedua, persamaan ini memberikan kebebasan dalam memilih bentuk fungsi f(x). Contoh-contoh seperti f(x)  = c (fungsi konstan) dan f(x) = 1/x (fungsi invers) adalah solusi-solusi yang valid. Fleksibilitas ini menggambarkan keragaman solusi TP yang mungkin dan menunjukkan bahwa tidak ada batasan yang memaksa bentuk tertentu pada fungsi TP. 

Konsep ketiga melibatkan pengertian tentang kelompok solusi. Persamaan ini membentuk kelompok solusi yang mencakup berbagai variasi fungsi dan inversnya. Oleh karena itu, pemahaman tentang satu Solusi yang digunakan untuk TP dapat memberikan wawasan tentang sifat-sifat lainnya dalam kelompok solusi yang lebih luas. 

Keempat, persamaan tersebut memberikan gambaran umum pada TP dan tidak memaksa solusi tunggal. Tanpa batasan tambahan atau informasi khusus, terdapat banyak fungsi TP yang memenuhi persamaan tersebut. Hal ini memungkinkan eksplorasi konsep dan analisis pada TP lebih lanjut tergantung pada tujuan peminimalan beban pajak yang diinginkan. 

Terakhir, dalam aplikasinya pada TP, persamaan semacam ini dapat ditemui dalam teori fungsi dan analisis matematika lebih lanjut. Studi tentang sifat-sifat umum fungsi pada TP dan hubungan simetri antara fungsi dan inversnya dapat menjadi area untuk mengeksplor lebih banyak lagi cara untuk melakukan TP. 

Dengan demikian, persamaan tersebut menciptakan landasan konsep tentang simetri, fleksibilitas, dan variasi solusi dalam analisis matematika, memberikan wawasan yang kaya terhadap sifat-sifat dasar fungsi dan hubungannya dengan inversnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun