Mohon tunggu...
A. Firmandika
A. Firmandika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang suka menonton film, mendengarkan musik, dan membaca komik.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Analisis Kijing Pada Makam K.R.T. Sasmintadipura Menggunakan Teori 5 Sila Estetika Desain

11 Desember 2024   04:50 Diperbarui: 11 Desember 2024   04:50 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 4. Relief kijing  berbentuk tindakan padmasana (Sumber: Dokumentasi Pribadi)     

Tabel 2 Analisis Verbal

Analisis Semiotika Berdasarkan Identifikasi Tanda Verbal dan Tanda Visual dengan 5 Sila Estetika Desain Pada Kijing Makam K.R.T. Sasmintadipura

Berdasarkan hasil identifikasi dan deskripsi tanda verbal dan tanda visual pada kijing K.R.T Sasmintadipura, berikut uraian analisis kijing K.R.T Sasmintadipura dengan pendekatan 5 sila estetika desain:

 A. Sila Ke-2, Unsur Masa Depan 

Penerapan ragam hias berupa relief dan maejan pada kijing K.R.T. Sasmintadipura tidak hanya ditampilkan sebagai kebutuhan estetika yang menimbulkan kesan mewah dan megah, elemen ragam hias tersebut juga memuat simbol-simbol yang dapat dibaca di masa depan sebagai informasi latar belakang kehidupan mendiang K.R.T. Sasmintadipura. Selain itu, ragam hias yang mengacu pada kebudayaan Hindu-Buddha, memiliki nilai-nilai warisan budaya yang dapat budaya menghubungkan masa lampau serta relevansinya dengan generasi masa depan. 

Selain itu, ragam hias yang terdapat pada kijing ini berkaitan dengan salah satu fungsi Desain Komunikasi Visual yaitu fungsi Informasi. 

B. Sila ke-3, Simbolisasi. 

Ragam hias pada makam K.R.T Sasmintadipura mengandung simbol yang merepresentasikan latar belakang mendiang sebagai seorang Mpu Tari di Keraton Yogyakarta. Berdasarkan sila  estetika, sila simbolisasi memiliki unsur kesederhanaan, kreatifitas, dan matematis. Maka dari itu, dapat dipaparkan bahwa terdapat unsur kreativitas pada ragam hias makam K.R.T. Sasmintadipura. Unsur kreativitas pada makam mendiang dapat dilihat dari bentuk dasar bunga melati yang mempunyai kuncup lancip. Maejan berbentuk bunga melati adalah bentuk maejan khas Yogyakarta. Tidak hanya itu, bagian atas maejan yang mewakilkan laki-laki. jenis Bentuk meruncing kelamin tersebut menghasilkan simbol tersendiri dan memiliki pendekatan yang menarik. Oleh karena itu, maka dapat diambil makna secara konotatif bahwa bentuk maejan melati yang memiliki kuncup lancip merepresentasikan jenis kelamin mendiang yang dipadukan dengan ciri maejan khas Yogyakarta. Unsur kreativitas pada makam K.R.T. Sasmintadipura terlihat jelas dari penerapan berbagai bentuk ragam hias pada kijing dan penempatan patung Dewa Siwa sebagai upaya pengaplikasian unsur estetika juga penyampaian informasi tertentu. Pada kijing terlihat terdapat beberapa undakan, kontur, relief dan maejan yang dibentuk menyerupai mahkota raja.

C. Sila ke-5, Maskulinitas atau Feminitas. 

Sekilas makam K.R.T. Sasmintadipura terlihat memiliki aura maskulinitas yang cukup kuat. Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai elemen yang ada pada makam K.R.T. Sasmintadipura, seperti: 

- Warna hitam dari material batu andesit. Penggunaan batu andesit sebagai material dari bagian-bagian makam mengakibatkan makam didominasi oleh warna abu tua dan hitam. Kombinasi warna gelap disertai dengan aksen khas dari batu andesit memberi kesan formal, kebijaksanaan dan berwibawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun