Mohon tunggu...
A. Firmandika
A. Firmandika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang suka menonton film, mendengarkan musik, dan membaca komik.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kajian Sosiologi Desain terhadap Pelat Nomor Hitam Vespa Klasik sebagai Simbol Identitas Komunitas

17 Oktober 2024   20:17 Diperbarui: 17 Oktober 2024   20:18 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Gambar 4. Ragam vespa klasik komunitas FIS (sumber : Instagram FIS) 

Paradigma Konstruksi Sosial Sebagai Fungsi Identitas dan Promosi Pada Pelat Nomor Vespa Klasik 

Paradigma Konstruksi Sosial mengacu pada interaksi antar individu yang membentuk realitas sosial melalui kesepakatan dalam pemberian makna atas hal-hal yang ada disekitar. Pada Pelat Nomor Komunitas Vespa Klasik para anggota komunitas memberi makna khusus pada kendaraan mereka. Pemaknaan melalui interaksi, dilandasi dengan kemiripan nilai dan perspektif antar anggota, kemudian memunculkan kesepakatan dalam memberikan makna bahwa pelat tersebut bukan hanya berarti sebagai identitas kendaraan bermotor saja, tetapi juga sebagai simbol identitas komunitas dan gaya hidup yang mereka anut. Pelat nomor Vespa klasik yang berbentuk persegi, melalui paradigma konstruksi sosial, telah mengalami transformasi makna di kalangan komunitas Vespa. Tidak lagi dipandang sekadar sebagai alat administratif, pelat ini menjadi simbol yang mewakili nilai-nilai seperti solidaritas, keanggotaan, dan kecintaan terhadap tradisi serta estetika klasik.

Melalui interaksi sosial, para anggota komunitas sepakat bahwa pelat nomor ini mencerminkan identitas kolektif mereka sebagai pecinta Vespa klasik yang menghargai aspek sejarah dan budaya dari kendaraan tersebut. Seiring waktu, pelat nomor persegi ini pun menjadi lambang kebanggaan, di mana setiap pemilik Vespa dengan pelat nomor tersebut secara tidak langsung menampilkan jati diri mereka sebagai bagian dari kelompok yang memiliki selera khusus terhadap hal-hal vintage, orisinalitas, dan eksklusivitas.

Dalam konteks yang lebih luas, pelat nomor kotak Vespa juga berfungsi sebagai alat komunikasi visual di antara pemilik Vespa maupun untuk masyarakat di luar komunitas. Mereka yang melihat pelat ini di jalan bisa langsung mengenali bahwa pemiliknya adalah bagian dari subkultur yang lebih besar, yang tidak hanya menghargai Vespa sebagai alat transportasi, tetapi juga sebagai warisan sejarah yang membentuk identitas pribadi dan sosial mereka.  Simbol - simbol dalam pelat yang khas menghasilkan pesan visual yang juga dapat mempengaruhi persepsi dan perilaku individu dalam masyarakat. Ketika terjadi sebuah interaksi dengan masyarakat luas, hal itu menjadi sebuah fungsi promosi di dalam pelat nomor kendaran Vespa.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari observasi wawancara, teori, metode serta paradigma yang digunakan, simbol pelat vespa klasik mempunyai arti tanda visual yang berkorelasi terhadap tiga fungsi Desain Komunikasi Visual (DKV).

Fungsi informasi diwujudkan melalui simbol-simbol seperti stiker dan pin yang dipasang pada pelat, yang memberikan petunjuk tentang sejarah, budaya, dan koneksi sosial dalam komunitas. Sementara itu, fungsi identitas tercermin melalui penggunaan elemen visual dengan makna simbol bentuk pelat persegi sebagai tanda eksklusivitas dan memperkuat keterikatan para anggotanya dengan komunitas, seperti bentuk pelat persegi yang mencirikan vespa klasik. Fungsi promosi, media pelat nomor Vespa Klasik sebagai salah satu sarana promosi komunitas terkait membangun sarana jaringan & solidaritas antar komunitas vespa klasik. 

Dari perspektif interaksionisme simbolik, pelat persegi merupakan salah satu cara bagi anggota komunitas untuk menunjukkan identitas mereka melalui elemen visual yang berbeda. Pemaknaan unik dari pelat nomor ini dihasilkan dari interaksi sosial yang terjadi di sekitar komunitas seseorang. Ini menjadi simbol yang menghubungkan individu dengan komunitas dan nilai-nilai tradisi yang dihormati bersama. Ini menunjukkan bagaimana simbol visual dapat membantu menegaskan identitas kelompok dan memperkuat solidaritas komunitas.

Sedangkan dari persepsi konstruksi sosial, pelat persegi dianggap sebagai hasil kesepakatan sosial di antara anggota komunitas yang melihatnya sebagai simbol solidaritas, tradisi, dan estetika. Pemaknaan ini muncul dari interaksi antara anggota komunitas yang memiliki nilai dan pandangan yang berbeda, sehingga pelat persegi bukan hanya penanda kendaraan tetapi juga simbol gaya hidup dan identitas kolektif. 

Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa pelat nomor Vespa klasik dapat berfungsi sebagai alat komunikasi visual yang membantu orang berinteraksi satu sama lain dan memainkan peran penting dalam membangun dan mempertahankan identitas komunitas. Melalui pendekatan sosiologi dan desain komunikasi visual, penelitian ini memberikan pandangan yang lebih mendalam tentang bagaimana sebuah elemen sederhana seperti pelat nomor dapat memiliki nilai yang kompleks dan signifikan dalam konteks sosial dan budaya. Selain itu, penelitian ini membuka peluang untuk kajian lebih lanjut mengenai bagaimana simbol-simbol visual lainnya dalam komunitas dapat dijadikan media pembentuk identitas dan komunikasi visual yang efektif.

SARAN  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun