Mohon tunggu...
A. Firmandika
A. Firmandika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang suka menonton film, mendengarkan musik, dan membaca komik.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kajian Sosiologi Desain terhadap Pelat Nomor Hitam Vespa Klasik sebagai Simbol Identitas Komunitas

17 Oktober 2024   20:17 Diperbarui: 17 Oktober 2024   20:18 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PEMBAHASAN

Berdasarkan pada peraturan dalam Undang-Undang (UU) No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Ditegaskan bahwa setiap kendaraan wajib dipasangkan pelat nomor. Pada UU ini juga tertulis bahwa pelat nomor kendaraan dilarang untuk dimodifikasi seperti mengubah warna, bentuk, tulisan, maupun ditempeli logo dan stiker yang tidak resmi alias ilegal.

Pada peraturan yang tertulis, kendaraan bermotor hanya diperbolehkan untuk menggunakan bentuk pelat nomor resmi yang berbentuk persegi panjang. Akan tetapi, terdapat perbedaan bentuk pelat nomor dengan fakta lapangan pada vespa klasik. 

Hasil dari penelitian terhadap pelat nomor hitam berbentuk persegi pada vespa klasik, dapat ditemukan hubungan teori sosiologi dengan tiga fungsi DKV. Teori sosiologi yang diajukan dalam penulisan ini adalah paradigma interaksionisme simbolik dan paradigma konstruksi sosial. Paradigma interaksionisme simbolik menurut George Herbert Mead yang dikutip dari jurnal ilmiah Nugraha Sugiarta dan Anggita Lestari (2023:344) menunjuk pada sifat khas dari interaksi antar manusia. Artinya manusia saling menerjemahkan dan mendefinisikan tindakannya, baik dalam interaksi dengan orang lain maupun dengan dirinya sendiri. Menurut Berger dan Thomas Luckman yang dikutip dalam karya ilmiah Noname, N. (2018:3) paradigma konstruksi sosial adalah Istilah konstruksi sosial atas realitas (social construction of reality) didefinisikan sebagai proses sosial melalui tindakan dan interaksi dimana individu menciptakan secara terus menerus suatu realitas yang dimiliki dan dialami bersama secara subyektif. Kemudian, kedua paradigma dihubungkan dengan tiga fungsi DKV yaitu fungsi identitas, fungsi informasi, dan fungsi promosi.

HASIL OBSERVASI

Observasi data primer diperoleh dengan wawancara kolektif dan kuesioner kualitatif. Dengan narasumber Alvi sebagai salah satu pengguna pelat nomor persegi hitam dalam komunitas serta anggota komunitas Fatmawati Independent Scooterist sebagai responden utama.

Wawancara

Hasil wawancara dengan Alvi, pemilik Vespa klasik sekaligus anggota komunitas Fatmawati Indo Scooter (FIS). Alvi melihat Vespa sebagai simbol persaudaraan dan menekankan pentingnya hubungan sosial di komunitasnya, ia telah bergabung dengan komunitas ini sejak 2013 dan menjadi salah satu anggota lama. Alvi juga berbagi pengalamannya mengenai penggunaan pelat kotak pada Vespa klasik. Baik secara pribadi maupun di komunitas, ia belum pernah ditilang hanya karena pelat kotak. Dirinya pernah menggunakan pelat custom dalam perjalanannya, dan dari pengalamannya pelat tersebut jarang memicu tilang. Lonjakan harga Vespa sejak pandemi menurutnya turut berdampak pada peluang bergabungnya calon anggota baru ke dalam komunitas. Nilai-nilai komunitas tetap dijaga, tercermin melalui kegiatan amal dan riding bersama. Komunitas FIS yang terus berkembang juga menyediakan dukungan dan perlindungan bagi anggotanya melalui jaringan yang kuat dengan instansi terkait. Bagi Alvi, menjadi bagian dari komunitas ini adalah kesempatan untuk merasakan kebersamaan dan dukungan di tengah kesamaan minat.

Kuesioner

Gambar 1. Diagram survei tanggapan komunitas terhadap pelat nomor vespa klasik non konvensional (sumber: kuesioner, 2024)
Gambar 1. Diagram survei tanggapan komunitas terhadap pelat nomor vespa klasik non konvensional (sumber: kuesioner, 2024)

Gambar 2. Diagram survei tanggapan komunitas terhadap kostumisasi bentuk pelat nomor(sumber: kuesioner, 2024)
Gambar 2. Diagram survei tanggapan komunitas terhadap kostumisasi bentuk pelat nomor(sumber: kuesioner, 2024)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun