Sebelum mendirikan suatu bimbingan belajar tentunya diperlukan suatu perencanaan usaha agar usaha yang dibangun dapat dijalankan dengan baik. Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam membuat perencanaan mendirikan usaha baik usaha bimbingan belajar atau pengadaan bahan ajar (toko buku) adalah sebagai berikut:
1. Menentukan tujuan usaha yang akan didirikan
Tujuan usaha penting ditentukan sebelum beranjak lebih jauh. Fungsi penentuan tujuan usaha adalah untuk memproyeksikan target yang akan dicapai di masa depan. Contohnya apabila ingin mendirikan usaha di bidang pendidikan, maka tujuan yang dapat disusun adalah untuk memberikan pelayanan pendidikan yang berkualitas. Selain itu, diperlukan juga menyantumkan target misalnya dalam setahun usaha akan memperoleh keuntungan 10% dan dalam 3 tahun dapat membuka cabang lain.
2. Menganalisis situasi pasar
Analisis situasi pasar dapat dilakukan dengan cara mengobservasi atau mendatangi usaha-usaha sejenis yang ingin dibangun. Melalui tahap ini, calon wirausahawan dapat mengetahui jasa apa saja yang ditawarkan, kelemahan apa saja yang dimiliki oleh usaha tersebut.Â
Melalui analisis ini, calon pengusaha dapat membangun usaha yang lebih baik dari kompetitor tersebut. Kelemahan yang dimiliki usaha lain dapat dijadikan sebagai kekuatan usaha yang akan didirikan dengan cara memberikan solusi pada usaha yang akan didirikan.Â
Misalnya, usaha bimbel A memiliki kelemahan tidak bisa memberi pelayanan secara online pada saat pandemi, maka sebagai wirausahawan yang akan mendirikan bimbel, maka perlu dibuat pelayanan bimbel secara online sebagai pemenuhan kebutuhan konsumen yang menjadi kelemahan dari bimbel A. dengan ini, bimbel yang didirikan akan memiliki nilai tambah dari bimbel lainnya.
Analisis ini juga dapat juga disebut sebagai analisis pesaing atau kompetitor. Pesaing adalah usaha yang menawarkan barang atau jasa sejenis atau serupa dengan yang kita tawarkan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan analisis pasar atau pesaing antara lain:
- Kelengkapan dan mutu barang/jasa
- Harga yang ditawarkan
- Lokasi usaha
- Promosi yang dilakukan
- Rencana kegiatan pesaing kedepannya
3. Menyusun profil usaha
Profil usaha mencakup nilai, tujuan, serta menunjukkan kelebihan atau kekuatan usaha yang dimiliki. Penyusunan profil ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara ringkas yang dapat mencerminkan kualitas serta fokus kerja dari usaha yang didirikan. Profil usaha dibuat sebaik mungkin sehingga dapat menarik perhatian investor atau pemberi modal serta calon konsumen.
Komponen yang harus diperhatikan dalam menyusun profil suatu usaha yaitu dimulai dari membuat desain logo sebagai identitas dari perusahaan. Logo yang didesain hendaknya dapat menggambarkan dan memiliki keterkaitan dengan usaha yang akan didirikan. Selain itu, nama perusahaan, visi serta misi perusahaan juga perlu dibuat. Komponen lainnya yang harus diperhatikan pada saat menyusun komponen usaha adalah strategi serta target perusahaan.
4. Mencatat keperluan usaha
Dalam mendirikan suatu usaha, dalam perencanaan usaha perlu dicatat keperluan apa saja yang dibutuhkan untuk menunjang kegaitan usaha. Keperluan usaha meliputi sumber daya manusia contohnya tenaga pengajar, administrasi, humas, security, manajer, akuntan, dan sebagainya. Keperluan lainnya juga dapat berupa pembangunan serta peralatan. Mencatat keperluan usaha penting dilakukan karena akan menjadi tindak lanjut dalam penyusunan perencanaan keuangan.
5. Menghitung perincian biaya (modal)
Setelah melakukan pencatatan keperluan usaha, selanjutnya dilakukan kegiatan perhitungan perincian biaya (menghitung modal). Modal yang perlu dikeluarkan perlu diperhitungkan dengan benar agar kedepannya usaha tidak mengalami gulung tikar. Adapun modal yang perlu direncanakan yaitu:
- Modal investasi, yaitu uang yang dipakai untuk membeli barang modal dengan harapan uang tersebut bisa kembali
- Modal kerja, yaitu uang yang digunakna untuk membiayai semua kegiatan bisnis agar berjalan sesuai rencana
- Modal operasional, yaitu uang yang setiap bulan dikeluarkan untuk operasional usaha.
Perincian biaya ini ditulis ke dalam bentuk Rancangan Anggaran Biaya (RAB). Selain menyusun RAB sebagai bentuk perincian biaya, perlu juga diperhitungkan Break Even Point (BEP), Return of Investment (RoI), dan Benefit Cost Ratio (B/C). Selain itu, perlu juga menghitung perkiraan laba rugi yang akan diperoleh dalam periode tertentu.
6. Menyusun strategi pemasaran
Strategi pemasaran merupakan suatu usaha untuk memperkenalkan dan memasarkan produk kepada konsumen. Fungsi kegiatan ini adalah untuk meningkatkan penjualan produk/jasa dan menarik lebih banyak konsumen. Terdapat tiga strategi pemasaran yang dapat dilakukan untuk usaha yang baru berdiri yaitu:
- Penetrasi pasar
Strategi ini dilakukan dengan mengeksploitasi pasar dengan menggunakan produk/jasa yang dimiliki. Langkah yang dilakukan yaitu mempengaruhi pelanggan agar mau membeli lebih banyak produk/jasa yang ditawarkan. Contoh yang dapat dilakukan yaitu misalnya memberikan potongan harga pada pelanggan yang mendaftar bimbingan belajar apabila membawa kelompok atau membawa teman.
- Pengembangan pasar
Peningkatan penjualan dengan pengenalan produk pada pasar baru. Cara yang dapat dilakukan yaitu dengan menargetkan kepada konsumen perusahaan pesaing agar mau menggunakan produk perusahaan kita. Cara lain yang dapat ditempuh yaitu dengan menjual produk ke daerah yang belum dilirik melalui pengembangan distribusi yang cakupan wilayahnya lebih luas.
- Pengembangan produk
Strategi untuk memperoleh lebih banyak pembeli dapat dilakukan dengan cara menawarkan produk baru. Produk baru dapat berupa modifikasi produk yang sudah ada atau produk yang belum pernah diproduksi oleh perusahaan manapun. Dalam bimbingan belajar, cara ini bisa dilakukan dengan cara menawarkan program bimbingan yang dimodifikasi, misalnya program bimbingan rumah ke rumah.
7. Menyusun jadwal evaluasi
Evaluasi dilaksanakan untuk mengembangkan bisnis ke arah yang lebih baik berkaca dari kegiatan usaha yang telah dilaksanakan selama periode tertentu.
Setelah mengetahui pentingnya kewirausahaan pendidikan dan tata cara mendirikan usaha, diharapkan semakin banyak orang yang membangun usahanya sendiri. Disamping pemahaman seputar kewirausahaan, yang terpenting yang harus dimiliki adalah tekad dan semangat pantang menyerah. Apabila telah memiliki tekad dan semangat disertai mengikuti tahapan-tahapan di atas, diharapkan usaha yang didirikan dapat berjalan dengan baik dan menguntungkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H