Mohon tunggu...
Agung Dwi
Agung Dwi Mohon Tunggu... Editor - When the night has come

Menulis - Menyunting - Mengunggah.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Menilik "Rookie" MotoGP 2018

26 Februari 2018   13:38 Diperbarui: 26 Februari 2018   14:44 2374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hafizh Syahrin mengendarai Yamaha M1 di sirkuit Chan Internasional, Buriram, Thailand. Foto: MCN

Tes ketiga di Sepang, akhir Januari, kondisi sedikit berubah. Kali ini Nakagami berhasil jadi tercepat mengungguli Franco. Nakagami berada di posisi 15 (2:00.071), Morbidelli di 20 (2:00.526), Simeon di 22 (2:00.784), dan Luthi yang baru sembuh di 25 (2:01.126).

Tes keempat di Buriram, Nakagami masih nomor satu di antara debutan. Taka berhasil mencatat 1:30.456 (posisi 10), hanya selisih 0.675 detik dengan Marc Marquez, pemuncak sesi tes itu. Sangat impresif sekali. Debutan tercepat kedua, masih Morbidelli dengan catatan waktu 1:30.648 (posisi 13). Luthi tercepat ketiga (1:31.354/21), Syahrin yang baru menjajal motor Yamaha M1 keempat (1:31.537/22), dan terbuncit Simeon (1:32.019/24)

Dari empat tes belakangan ini, Nakagami dan Morbidelli merupakan dua lulusan Moto2 yang bakal dijagokan menjadi rookie of the year. Selisih waktu mereka cukup tipis di empat tes terakhir.

Nakagami punya sedikit keuntungan yang bisa digunakan untuk mengungguli Franco. Tidak lain adalah dukungan HRC langsung. Ini lantaran Nakagami memiliki kontrak langsung dengan HRC. Morbidelli tak punya keuntungan itu. Bisa saja Nakagami lebih dulu mendapatkan update spare-part motor RCV dibanding Franco. Dan, ini bisa menjadi sangat krusial.

Ingat bagaimana musim lalu Cal Crutchlow bisa sangat jauh dengan pebalap Marc VDS (Jack Miller dan Tito Rabat). Ini semua lantaran Cal di-support langsung oleh HRC. Ini yang bikin Bartholemy sangat berang dengan HRC dan memikirkan untuk ganti pabrikan.

Ada juga yang tak dimiliki Nakagami, yakni mental juara. Franco sudah teruji sebagai juara. Tahun lalu, Franco mendominasi kelas Moto2 dan menjadi juara dunia. Dia juga pernah menjuarai kelas Superstock 600 Eropa pada 2013. Sementara, prestasi terbaik Nakagami adalah juara GP Belanda (2016) dan Inggris (2017).

Thomas Luthi mengetes RCV Honda untuk pertama kali. Foto: Motorsport.com
Thomas Luthi mengetes RCV Honda untuk pertama kali. Foto: Motorsport.com
Jangan lupakan juga dengan Luthi, Syahrin, dan Simeon. Peluang mereka memang tipis, namun mereka tetap bisa mengejutkan. Bisa saja, Syahrin merangsek naik, mengingat M1 menjadi motor yang ramah terhadap rookie.

Masih ada Luthi. Ia adalah nomor dua di kelas Moto2 dua tahun terakhir. Ia bisa menjadi kuda hitam, meskipun lamanya Luthi berkutat di kelas menengah bakal menghambat adaptasi di RCV. Simeon? Peluang pebalap ini sangat tipis sekali untuk rookie of the year. Paling banter, musim ini ia ditargetkan menjadi joki GP16 tercepat.

 Ya, masih ada satu tes pramusim tersisa di Qatar. Masih ada waktu untuk beradaptasi dengan motor paling cepat sedunia dengan karakter ban dan elektronik yang kompleks ini. Siapa jagoan Anda untuk rookie of the year 2018?

*Tulisan kedua dari seri Preview MotoGP 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun