Mohon tunggu...
agung dp
agung dp Mohon Tunggu... -

rastaman yow man........

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pengaruh Kantong Plastik Terhadap Lingkungan

14 Juni 2013   22:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:00 4152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

jumat,14 juli 2013

Tanpa kita disadari, masyarakat di desa dan kota punya ketergantungan yang tinggi akan penggunaan plastik. Misalnya, kantong plastik untuk membawa kantung belanjaan, atau plastik kemasan makanan atau minuman. Di satu sisi, plastik-plastik ini memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Di sisi lain, plastik juga akan menghasilkan efek negatif berupa limbah plastik yang sudah tak terpakai.

Plastik (terutama kantong plastik) sulit hancur di tanah, dan baru bisa diuraikan tanah dalam waktu yang sangat lama, yaitu sekitar 200-400 tahun bahkan menutut menelitian sampah plasti bisa terurai dalam jangka waktu 1000 tahun . Akibatnya selama proses penguraian ini beragam zat kimia yang ada di dalamnya akan mencemari tanah. Buruknya, sampah ini juga tak bisa dibakar. Hasil pembakaran sampah mengandung racun kimia berbahaya yang bisa menyebabkan penyakit saluran pernafasan dan kanker paru-paru.


limbah plastik tidak hanya berbahaya untuk tanah, tapi juga berbahaya terhadap air. coba anda bayangkan jika 1 orang menggunakan kantong plastik dan setelah tidak terpakai kantong tersebut akan di buang, dan 1 orang tersebut membuangnya ke selokan kecil , jika ada 1000 orang seperti itu . bagaimana nasib iar???.. sudah pasti air di selokan-selokan akan menuju ke sungai-sungai besar dengan membawa limbah plastiknya, dan kemudian akan membuat buntu saluran air sungai, pada akhirnya kembali ke manusianya, yaitu bencana banjir dan pencemaran lingkungan.

banyak di luar sana yang sudah mencoba untuk mengurangi limbag kantong plastik tapi hasil akhirnya masih NOTHING, tapi patut kita hargai pemikiran-pemikiran dan tangan-tangan kreatif dari mereka para orang- orang jenius, contohnya saja kemarin sewaktu saya melihat acara 360 derajat(metrotv) yang membahas tentang bahaya plastik bagi lingkungan  , mereka mencoba mengolah plastik menjadi minyak, yang pada keinginannya minyak plastik tersebut bisa menjadi pengganti minyak bumi. tapi keinginan meraka masih belum bisa di capai, dan minyak plastik hanya bisa di manfaatkan untuk keperluan kebutuhan sehari-hari.

menurut sugianto(Pelopor plastik ramah lingkungan) bahwa teknologi Oxium dan Ecoplas tersebut diterapkan pada tahap produksi biji plastik (polyethylene). Alumnus pascasarjana The University of North Dakota itu menceritakan awal mula dirinya menggeluti bisnis kantong plastik ramah lingkungan. Sugianto menuturkan, semula dirinya tidak terlalu menghiraukan dampak masa depan melimpahnya produksi kantong plastik. Diperkirakan, dalam setahun, di negeri ini diproduksi kantong plastik hingga ratusan ribu ton. ”Bayangkan, kantong itu hancur sampai seribu tahun,”Menurut pria 47 tahun tersebut, plastik merupakan turunan dari minyak, sedangkan minyak terbuat dari plankton. ”Jika dirunut, plastik itu kan barang organik,” jelasnya.

Apa pun bentuknya, Sugianto menyebut kantong plastik itu musuh lingkungan. Untuk bisa menghancurkan plastik, mikroba butuh proses oksidasi. Pada kantong plastik konvensional yang sering kita peroleh ketika berbelanja di pasar tradisional,

banyak varian kantong pengganti kantong plastik yaitu kantong tradisional yang terbuat dari bambu,daun,kayu,akar-akr, yang kemudiandi olah menjadi kantong yang tidak berbahaya bagi lingkungan sekitar.

semoga sedikit artikel ini bermanfaat bagi kita semua, dan semoga kesadaran akan pentingnya kelestarian lingkungan di sekitar tempat tinngal kita masing-masing."stop using plastic bags and switch to eco-friendly bags"

AGUNG DWI PRASETYO

COMMUNICATION

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun