Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Di Balik Tirai Anxiety

28 Juni 2024   22:16 Diperbarui: 28 Juni 2024   22:22 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di balik senyum yang terukir indah,
Tersembunyi lara jiwa yang tak terkira.
Anxiety disorder, bayang kelam yang menghantui,
Membuat bahagia menjadi gejolak tak terkendali.

Sedih pun terasa menusuk kalbu,
Bagai belati tajam yang tak henti melukai.
Namun, di mata dunia, semua hanya drama,
Sandiwara yang tak patut mendapat simpati.

Egois, label yang disematkan tanpa mengerti,
Betapa pilu berjuang melawan diri sendiri.
Keinginan untuk hidup tenang, bagai fatamorgana,
Hilang ditelan keraguan dan ketakutan yang tak terkira.

Teman yang setia, hanya ilusi semu,
Tak ada yang benar-benar mengerti deru pilu.
Bahkan orang terdekat pun menjauh,
Tak mampu memahami jurang kelam yang terbentang di hatiku.

"Because, I'm alone..." bisiku lirih,
Terperangkap dalam kesendirian yang tak berujung.
Namun, di balik kesunyian ini,
Tersimpan harapan yang takkan pernah padam.

Aku takkan menyerah, pada bayang kelam ini,
Akan kuhadapi anxiety dengan berani.
Mencari cahaya di balik awan kelabu,
Menemukan kedamaian di tengah badai pilu.

Suatu hari nanti, aku akan bangkit,
Bebas dari belenggu anxiety yang menyiksa.
Dan dunia akan mengerti,
Bahwa aku bukan drama, tapi manusia yang berjuang untuk sembuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun