Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Pagi: Di Antara Air Mata dan Syukur

28 Juni 2024   01:01 Diperbarui: 28 Juni 2024   01:06 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi Pagi: Di Antara Air Mata dan Syukur

Di ufuk timur mentari mulai menyapa,
Menyinari dunia dengan hangatnya,
Namun di pipiku masih terasa sisa air mata,
Luka masa lalu yang tak kunjung terlupa.

Di balik setiap goresan pena,
Terukir kisah pilu yang tak terkira,
Sampai huruf terakhir sajak yang ku tulis,
Kau lah yang bertanggung jawab atas air mataku.

Terlalu ingin memastikan masa depan,
Membuatku lupa mensyukuri hari ini,
Terlena dalam kecemasan dan ketakutan,
Hingga tak mampu menikmati keindahan yang ada di sini.

Namun, di sela-sela rasa sakit dan penyesalan,
Seulas senyum terukir di wajahku,
Bersyukur atas setiap hembusan nafas,
Dan atas kesempatan untuk hidup di dunia ini.

Terima kasih, ya Tuhan,
Atas cinta dan kasih sayang-Mu,
Yang selalu menuntunku di jalan yang benar,
Dan membantuku melewati masa-masa sulit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun