Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Pagi Penuh Harapan

26 Juni 2024   04:04 Diperbarui: 26 Juni 2024   04:06 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi: Pagi Penuh Harapan

Mentari terbit, pagi yang cerah,
Menebar semburat jingga di ufuk timur.
Kicauan burung merdu memecah kesunyian,
Menyambut hari baru dengan penuh optimisme.

Penundaan bukan berarti penolakan,
Jika waktu yang dibutuhkan lebih lama dari ekspektasi,
Bukan berarti kamu takkan menerimanya.
Itulah pesan untuk menaruh iman di dalam hati.

Bersabarlah, jangan mudah menyerah,
Masa-masa indah akan segera datang.
Buka hatimu untuk menerima berkah,
Percayalah, Tuhan selalu menyertai langkahmu.

"Yang kamu kehendaki supaya orang perbuat padamu, perbuatlah demikian juga pada mereka...",
Analogi sikap dasar manusia ini mengajak kita untuk mengedepankan rasa saling menghargai.
Setiap pribadi, apapun keadaannya, sebagai ciptaan Tuhan, memiliki martabat yang luhur dan mulia.

Marilah kita saling menghormati,
Saling membantu, dan saling mengasihi.
Bersama-sama kita ciptakan dunia yang penuh kedamaian dan kasih sayang,
Dimana setiap orang merasa dihargai dan dicintai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun