Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Celah Waktu

20 Juni 2024   05:05 Diperbarui: 20 Juni 2024   05:08 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Celah Waktu: Kesaksian Mentari Pagi Bersama Awan Pengorbanan Antara Cinta dan Kasih

Di celah waktu yang tersingkap mentari,
Awan putih berarak, bagai lukisan di angkasa.
Kisah cinta dan kasih terukir di sananya,
Menjadi saksi bisu perjalanan hidup manusia.

Mentari Pagi:

Mentari pagi, bagaikan cinta yang penuh gairah,
Menyinari bumi dengan hangatnya yang membara.
Simbol kekuatan dan semangat yang tak pernah padam,
Menemani manusia dalam suka dan duka.

Awan Pengorbanan:

Awan putih, bagaikan kasih yang tulus dan mendalam,
Mengikuti arah angin tanpa pamrih.
Rela mengorbankan dirinya untuk meneduhkan bumi,
Menyiram kehidupan dengan air hujan yang menyegarkan.

Celah Waktu:

Celah waktu, bagaikan momen pertemuan cinta dan kasih,
Di mana dua jiwa bersatu dalam ikatan yang suci.
Menyimpan kenangan indah yang tak ternilai,
Menjadi saksi bisu perjalanan cinta dan kasih.

Antara Cinta dan Kasih:

Cinta dan kasih, dua kata yang sering tertukar,
Namun memiliki makna yang berbeda.
Cinta terkadang datang dan pergi,
Sedangkan kasih bersifat lebih abadi dan tulus.

Pengorbanan:

Pengorbanan merupakan salah satu bentuk kasih yang paling nyata,
Melampaui batas cinta yang penuh gairah.
Memberikan tanpa pamrih, demi kebahagiaan orang lain.

Kesaksian:

Celah waktu, mentari pagi, dan awan pengorbanan,
Menjadi saksi bisu perjalanan cinta dan kasih.
Mengajarkan kita tentang makna cinta yang sejati,
Dan kasih yang tulus dan mendalam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun