Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menemukan Kedamaian dalam Kesendirian

20 Juni 2024   01:01 Diperbarui: 20 Juni 2024   01:04 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menemukan Kedamaian dalam Kesendirian

Di ruang sunyi, aku merenung pilu,
Kesepian menyapa, bagai belati yang menusuk kalbu.
Tergoda untuk mencari pelarian, mengisi kekosongan,
Namun hati kecil berbisik, "Bersabarlah, nikmati kesendirian."

Ya, kesendirian tak perlu buru-buru diisi,
Yang hilang tak perlu cepat-cepat diganti.
Biarkan jiwa berdamai dengan dirinya sendiri,
Temukan kekuatan dalam kesunyian yang abadi.

Pernah kau coba rayakan kesendirian ini?
Tanpa hiruk pikuk, tanpa drama dan kefanatikan.
Hanya dirimu dan semesta, berdialog dalam sunyi,
Menemukan makna hidup yang sejati.

Tuhan perlihatkan keburukannya, agar kau menjauh,
Tapi kau tetap bertahan, teguh dalam pendirianmu.
Kini, Dia tunjukkan kejahatannya, agar kau semakin sadar,
Bahwa hanya Dia, Allah yang patut kau sembah dan kau pujar.

Benarlah, doa adalah senjata terkuat,
Membuka pintu langit, mengantarkan harapan dan hikmat.
Namun, ingatlah, wahai insan,
Setiap doa ada konsekuensinya, siaplah untuk menerimanya.

Kau manusia, ciptaan Allah yang sempurna,
Didalam dirimu tersimpan kekuatan tak terkira.
Hadapi segala rintangan dengan tegar dan berani,
Bersama Allah, kau pasti mampu meraih kemenangan abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun