Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merekah Pagi

16 Juni 2024   04:04 Diperbarui: 16 Juni 2024   07:06 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Merekah Pagi

Mentari pagi menyapa, mentari pagi menyapa,
Sinar keemasan menerangi dunia,
Membawa harapan baru, di hari yang cerah ceria.

Burung-burung bernyanyi, bersahut-sahutan merdu,
Membangkitkan semangat, jiwa yang baru.
Bunga-bunga bermekaran, semerbak mewangi,
Menebarkan keindahan, di taman hati yang sunyi.

Embun pagi berkilau, bagaikan permata yang indah,
Menyejukkan jiwa, di pagi yang penuh berkah.
Angin sepoi-sepoi bertiup, membawa aroma segar,
Memberikan ketenangan, di hati yang gundah gulana.

Tuhan selalu mendengar, doa-doa hamba-Nya,
Menjawabnya dengan cinta, dengan cara-Nya.
Terkadang langsung dikabulkan, seperti yang diharapkan,
Terkadang ditunda, untuk waktu yang tepat.

Dan terkadang diganti, dengan yang lebih baik,
Yang tak terduga, tapi penuh makna.
Percayalah pada Tuhan, Dia selalu tahu yang terbaik,
Bagi hamba-Nya yang beriman, dan selalu bersyukur.

Merekah pagi ini, menjadi pengingat,
Bahwa Tuhan selalu bersama kita, di setiap langkah.
Berserah dirilah kepada-Nya, dengan penuh keyakinan,
Niscaya hidupmu akan penuh kebahagiaan, dan kedamaian.

Syukurilah setiap momen, di pagi yang indah ini,
Nikmati keindahan alam, ciptaan Tuhan yang Maha Kuasa.
Berdoalah dengan tulus, dan penuh pengharapan,
Niscaya Tuhan akan selalu menjawabnya, dengan cara yang terbaik.

Allah selalu menjawab doamu dengan tiga cara.
Pertama, langsung mengabulkannya.
Kedua, menundanya.
Ketiga, menggantinya dengan yang lebih baik untukmu.

Di bawah cahaya fajar,
ketika embun masih bertahta,
kita belajar mengerti rahasia-Nya.
Merekah pagi membawa harapan,
setiap doa adalah benih,
yang tumbuh sesuai kehendak-Nya.

Sabar dalam penantian,
syukur dalam pengabulan,
ikhlas dalam penggantian.
Pagi merekah, doa-doa mengalir,
dalam cinta dan ridha-Nya,
kita menemukan ketenangan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun