Merekah Pagi
Mentari pagi menyapa, mentari pagi menyapa,
Sinar keemasan menerangi dunia,
Membawa harapan baru, di hari yang cerah ceria.
Burung-burung bernyanyi, bersahut-sahutan merdu,
Membangkitkan semangat, jiwa yang baru.
Bunga-bunga bermekaran, semerbak mewangi,
Menebarkan keindahan, di taman hati yang sunyi.
Embun pagi berkilau, bagaikan permata yang indah,
Menyejukkan jiwa, di pagi yang penuh berkah.
Angin sepoi-sepoi bertiup, membawa aroma segar,
Memberikan ketenangan, di hati yang gundah gulana.
Tuhan selalu mendengar, doa-doa hamba-Nya,
Menjawabnya dengan cinta, dengan cara-Nya.
Terkadang langsung dikabulkan, seperti yang diharapkan,
Terkadang ditunda, untuk waktu yang tepat.
Dan terkadang diganti, dengan yang lebih baik,
Yang tak terduga, tapi penuh makna.
Percayalah pada Tuhan, Dia selalu tahu yang terbaik,
Bagi hamba-Nya yang beriman, dan selalu bersyukur.
Merekah pagi ini, menjadi pengingat,
Bahwa Tuhan selalu bersama kita, di setiap langkah.
Berserah dirilah kepada-Nya, dengan penuh keyakinan,
Niscaya hidupmu akan penuh kebahagiaan, dan kedamaian.
Syukurilah setiap momen, di pagi yang indah ini,
Nikmati keindahan alam, ciptaan Tuhan yang Maha Kuasa.
Berdoalah dengan tulus, dan penuh pengharapan,
Niscaya Tuhan akan selalu menjawabnya, dengan cara yang terbaik.
Allah selalu menjawab doamu dengan tiga cara.
Pertama, langsung mengabulkannya.
Kedua, menundanya.
Ketiga, menggantinya dengan yang lebih baik untukmu.
Di bawah cahaya fajar,
ketika embun masih bertahta,
kita belajar mengerti rahasia-Nya.
Merekah pagi membawa harapan,
setiap doa adalah benih,
yang tumbuh sesuai kehendak-Nya.
Sabar dalam penantian,
syukur dalam pengabulan,
ikhlas dalam penggantian.
Pagi merekah, doa-doa mengalir,
dalam cinta dan ridha-Nya,
kita menemukan ketenangan.