Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Racun yang Membunuh

12 Juni 2024   01:01 Diperbarui: 12 Juni 2024   01:12 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Racun yang Membunuh

Gula bagaikan racun manis,
Merenggut kesehatan, menggerogoti tubuh pelan-pelan,
Diabetes, penyakit jantung, menanti di ujung jalan,
Membunuh perlahan, tanpa belas kasihan.

Kemalasan bagaikan belenggu jiwa,
Membunuh ambisi, menghambat langkah maju,
Mimpi dan cita-cita terkubur dalam kelamnya waktu,
Menyesal di kemudian hari, tak ada yang mampu.

Negatif bagaikan kabut tebal,
Membunuh jiwa, menyelimuti hati dengan kelam,
Pikiran dipenuhi prasangka dan kebencian,
Kebahagiaan sirna, digantikan kegelapan.

Ketidaktahuan bagaikan pisau bermata dua,
Membunuh kecerdasan, mengantarkan pada jurang nestapa,
Tak mampu membedakan baik dan buruk, benar dan salah,
Menjadi mangsa bagi manipulasi dan penipuan yang licik dan penuh tipu daya.

Marilah kita hindari racun-racun yang mematikan ini,
Jaga kesehatan, rajinlah berusaha, berpikiran positif, dan teruslah belajar,
Demi hidup yang lebih berkualitas, penuh makna dan kebahagiaan,
Menuju masa depan yang cerah, gemilang, dan penuh harapan.

Gunakan gula secukupnya, jangan berlebihan,
Kerjakan tugas dengan penuh semangat dan kegigihan,
Ubah pikiran negatif menjadi positif dan optimis,
Teruslah belajar dan mencari ilmu pengetahuan.

Dengan begitu, kita dapat terhindar dari racun-racun yang mematikan ini,
Membangun hidup yang lebih sehat, bahagia, dan penuh arti,
Mencapai cita-cita dan mimpi yang diimpikan,
Meninggalkan jejak kebaikan di dunia ini.**

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun