Gula bagaikan racun manis,
Merenggut kesehatan, menggerogoti tubuh pelan-pelan,
Diabetes, penyakit jantung, menanti di ujung jalan,
Membunuh perlahan, tanpa belas kasihan.
Kemalasan bagaikan belenggu jiwa,
Membunuh ambisi, menghambat langkah maju,
Mimpi dan cita-cita terkubur dalam kelamnya waktu,
Menyesal di kemudian hari, tak ada yang mampu.
Negatif bagaikan kabut tebal,
Membunuh jiwa, menyelimuti hati dengan kelam,
Pikiran dipenuhi prasangka dan kebencian,
Kebahagiaan sirna, digantikan kegelapan.
Ketidaktahuan bagaikan pisau bermata dua,
Membunuh kecerdasan, mengantarkan pada jurang nestapa,
Tak mampu membedakan baik dan buruk, benar dan salah,
Menjadi mangsa bagi manipulasi dan penipuan yang licik dan penuh tipu daya.
Marilah kita hindari racun-racun yang mematikan ini,
Jaga kesehatan, rajinlah berusaha, berpikiran positif, dan teruslah belajar,
Demi hidup yang lebih berkualitas, penuh makna dan kebahagiaan,
Menuju masa depan yang cerah, gemilang, dan penuh harapan.
Gunakan gula secukupnya, jangan berlebihan,
Kerjakan tugas dengan penuh semangat dan kegigihan,
Ubah pikiran negatif menjadi positif dan optimis,
Teruslah belajar dan mencari ilmu pengetahuan.
Dengan begitu, kita dapat terhindar dari racun-racun yang mematikan ini,
Membangun hidup yang lebih sehat, bahagia, dan penuh arti,
Mencapai cita-cita dan mimpi yang diimpikan,
Meninggalkan jejak kebaikan di dunia ini.**
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H