Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bahu Tempatmu Berbicara

11 Juni 2024   09:09 Diperbarui: 11 Juni 2024   09:46 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahu Tempatmu Berbicara

Di bahuku ini, kau bersandar,
Bisikanmu bagaikan alunan merdu nan syahdu,
Kata-kata yang tak terucap, terukir jelas di hati,
Hanya aku yang mengerti, makna terdalam di baliknya.


Bahuku tempatmu berbicara,
Aku tahu apa yang kau katakan,
Meskipun kau berbicara dengan nada
Yang hanya bisa didengar oleh hati.

Karena hati kita terkoneksi,
Dalam diam, kita berbicara,
Tanpa kata, tanpa suara,
Hanya perasaan yang bergetar lembut.


Meskipun kau tak bersuara,
Aku tahu apa yang kau katakan,
Rasa cinta, rasa rindu, rasa sayang,
Terpancar jelas dari sentuhan hangatmu nan penuh makna.

Bahuku ini, menjadi tempatmu berbicara,
Tanpa kata-kata, namun penuh makna,
Hati kita terkoneksi, terikat erat dalam satu jalinan rasa,
Saling memahami, saling menyayangi, tanpa ragu dan dusta.

Di setiap pelukanmu yang erat,
Aku merasakan kehangatan dan kasih sayangmu yang tulus,
Seakan berkata, "Aku di sini untukmu, selamanya."

Bahuku ini, saksi bisu kisah cinta kita,
Kisah yang tak terlukiskan dengan kata-kata,
Namun terukir indah dalam relung hati terdalam,
Menjadi kenangan indah yang takkan terlupakan.

Terima kasih, telah menjadikan bahuku tempatmu berbicara,
Tempatmu menuangkan segala rasa dan perasaanmu,
Aku bersyukur atas kehadiranmu dalam hidupku,
Menjadikan hidupku penuh warna dan makna yang mendalam.

Bersamamu, aku merasa utuh dan sempurna,
Dua hati yang terkoneksi, dalam satu jalinan cinta yang tak terhingga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun