Di balik jas putih dan pena yang menari,
Tersimpan dedikasi tiada tara,
Mengajar ilmu, tuk masa depan gemilang,
Namun, nasib guru masih terbilang malang.
Profesi mulia, tercoreng stigma lemah,
Gaji tak sepadan, jerih payah tak ternilai,
Dihantui rasa cemas, dibayangi rasa pilu,
Kapan nasib guru, kan mendapat perlindungan sejati?
Di manakah tempat berlindung dari badai masalah?
Ketika hinaan dan cacian datang bertubi-tubi,
Siapa yang mendengar keluh kesah dan gundah?
Siapa yang peduli, di balik derita dan luka hati?
Oh, guru tercinta, pahlawan tanpa pamrih,
Jasamu tak ternilai, pengabdianmu tak tergantikan,
Mendidik generasi penerus bangsa,
Membangun masa depan gemilang, tanpa rasa lelah dan tanpa pamrih.
Bersatulah wahai guru, suarakan aspirasimu,
Tuntut hak dan perlindungan yang layak,
Bersama kita perjuangkan, nasib yang lebih baik,
Agar profesi mulia ini, tak lagi terkesan lemah dan terinjak-injak.
Mari kita ciptakan dunia yang adil dan beradab,
Di mana guru dihargai, dihormati, dan disegani,
Di mana jerih payah dan pengabdiannya,
Dihargai dengan layak, tanpa rasa ragu dan cemas hati.
Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa,
Jasanya tak terhingga, bagaikan mentari di pagi hari,
Menyinari kehidupan, dengan ilmu dan pengetahuan,
Menuntun bangsa ini, menuju masa depan yang gemilang dan berseri.
Marilah kita lindungi para guru,
Berikan mereka penghargaan yang setimpal,
Agar mereka dapat mengajar dengan tenang dan bahagia,
Mendidik generasi penerus bangsa, dengan penuh dedikasi dan cinta.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI