Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kerendahan Hati

2 Juni 2024   21:21 Diperbarui: 2 Juni 2024   21:33 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kerendahan Hati

Bahkan untuk diriku sendiri saja
Aku nyaris tak punya waktu,
Terjebak dalam rutinitas yang tak henti,
Mencari makna di tengah hiruk pikuk hari.

Dengan keadaan yang seperti itu,
Apa kau masih mau mencintaiku?
Saat aku sendiri terhimpit oleh waktu,
Bertarung dengan rasa lelah yang tak menentu.

Kerendahan hati ini kupersembahkan,
Mengakui kekurangan dan keterbatasan.
Aku tak sempurna, jauh dari kata ideal,
Namun cintaku padamu tetaplah nyata, tak berbilang.

Jika dalam kesibukan ini kau tetap ada,
Mencintai meski aku seringkali tiada.
Itulah cinta yang sejati, penuh ketulusan,
Yang melihat lebih dari sekadar kehadiran.

Maka aku bertanya padamu, dengan hati terbuka,
Apakah kau masih mau mencintaiku, apa adanya?
Di tengah ketidakpastian dan segala kurangnya,
Jika iya, maka cintamu adalah anugerah tiada tara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun