Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menunggu dalam Pasrah

25 Mei 2024   05:59 Diperbarui: 25 Mei 2024   06:16 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di tepi senja yang perlahan pudar,
Aku masih menunggu, tapi kali ini lebih pasrah.
Harapan terajut di ufuk hati,
Tak lagi memaksa, hanya mengikuti arus waktu.

Kepada angin aku titipkan bisikan,
Tentang rindu yang tak kunjung sampai.
Pada malam aku titipkan doa,
Agar esok membawa jawab.

Ketidakpastian menjadi sahabat,
Dalam ruang hati yang mulai berdamai.
Menerima yang tak terucap,
Merangkul yang tak terjawab.

Di antara detik-detik yang merayap,
Aku belajar tersenyum,
Menyulam harap dengan benang asa,
Meski rapuh, meski tipis.

Aku masih menunggu,
Namun kini dengan hati yang tenang.
Menerima,
Berdamai dengan ketidakpastian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun