Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Melodi Cinta yang Tertunda

24 Mei 2024   01:01 Diperbarui: 24 Mei 2024   01:05 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Judul Puisi: Melodi Cinta yang Tertunda

Menanti dalam Keraguan

Di persimpangan jalan cinta ini aku menanti,
Kepastian yang kau janjikan, bagai melodi yang tertunda.
Hatiku resah, dihantui keraguan,
Akankah kau datang, membawa kebahagiaan yang dinanti?

Janji yang Belum Terpenuhi

Bisikan janjimu masih terngiang di telinga,
Menjanjikan cinta abadi, yang takkan pernah sirna.
Namun waktu terus berlalu, kau tak kunjung datang,
Meninggalkanku dalam penantian, yang penuh dengan tanda tanya.

Cinta yang Terombang-ambing

Perasaanku terombang-ambing, bagai perahu di lautan ragu,
Takut tersesat dalam cinta yang tak pasti, dan penuh pilu.
Ingin kulepaskan diri dari belenggu penantian ini,
Namun bayang-bayangmu masih menghantui, di relung hati yang terdalam.

Mencari Jawaban dalam Keheningan

Dalam keheningan malam, aku mencari jawaban,
Apakah cinta ini masih layak diperjuangkan, atau harus kulepaskan?
Air mata menetes, membasahi pipi yang pucat,
Hatiku hancur berkeping-keping, diiringi melodi cinta yang pilu.

Menemukan Kekuatan Diri

Di tengah keputusasaan, aku menemukan kekuatan,
Untuk bangkit dari keterpurukan, dan melangkah maju ke depan.
Ku sadari, aku tak bisa terus terikat pada cinta yang tak pasti,
Kebahagiaanku tak bergantung pada orang lain, tapi pada diriku sendiri.

Melodi Cinta yang Baru

Melodi cinta yang tertunda, kini mulai memudar,
Digantikan oleh melodi baru, yang penuh dengan harapan.
Aku membuka hati untuk cinta yang tulus dan sejati,
Cinta yang takkan membuatku menunggu, dan terluka lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun