Di lereng bukit, di tengah-tengah desa,
Terdengarlah denting ta.taga.ning mempesona.
Gendang besar berdentum, gong kecil berdenting,
Serunai memainkan melodi yang menghanyutkan.
Harmoni ta.taga.ning, seperti nyanyian lembut,
Merdu membelai jiwa yang hening.
Di bawah langit biru, di antara hamparan hijau,
Mereka bermain, menyampaikan cerita yang kuno.
Dalam setiap ketukan, terpahat sejarah,
Cerita nenek moyang yang hidup dalam legenda.
Ta.taga.ning, bukan sekadar alat musik,
Namun warisan budaya yang kaya akan makna.
Dalam gemuruh ta.taga.ning, kita merasakan kehadiran,
Sesebuah kekuatan yang mengalir dalam darah.
Mengikat kita dengan akar yang kuat,
Ke dalam tradisi yang membentang jauh ke masa lalu.
Harmoni ta.taga.ning, nyanyian dari masa lalu,
Terus berkumandang, mengalun dalam keabadian.
Sebagai pengingat akan identitas dan kebanggaan,
Ta.taga.ning memelihara warisan yang tak ternilai harganya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H