Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kasihku, Sejauh Dua Benua dan Dua Benua

22 April 2024   11:56 Diperbarui: 22 April 2024   11:58 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasihku, Sejauh Dua Samudera dan Dua Benua"


Dalam lautan biru yang luas,
Dan di daratan yang merentang jauh,
Kasihku padamu tak terhingga,
Sejauh dua samudera dan dua benua.

Meski terpisah oleh jarak yang jauh,
Namun hati kita tetap bersatu dalam cinta,
Seperti aliran sungai yang tak pernah putus,
Kasihku padamu, abadi dan tak terlupa.

Di belahan dunia yang berbeda, terpisah oleh samudera dan benua,
Hati kita terikat erat, dipersatukan oleh cinta yang tak terhingga.

Jarak tak mampu memisahkan rasa sayang ini,
Meskipun rindu menggebu, menanti hari pertemuan yang dinanti.

Setiap momen terasa hampa tanpa hadirmu di sini,
Hanya kenangan indah yang menemani, menenangkan hati yang merindu.

Layaknya burung merindukan sarangnya,
Aku merindukanmu, belahan jiwaku yang tercinta.

Pesan cinta ku kirimkan melalui angin dan awan,
Menembus batas jarak dan waktu, mengantarkan rasa sayang yang tak tertahan.

Meskipun rindu menyiksa, ku tetap tegar menanti,
Yakin bahwa cinta kita akan selalu bersinar, takkan pernah pudar terganti.

Sejauh dua samudera dan dua benua ini,
Cinta kita akan tetap abadi, takkan pernah goyah tertiup badai.

Suatu hari nanti, kita akan bersatu kembali,
Berbagi cinta dan kebahagiaan, di bawah langit yang sama, di tanah yang sama.

Hingga saat itu tiba, ku terus berdoa dan berharap,
Agar cinta kita selalu terjaga, dilimpahi kasih dan rahmat-Nya.
Di balik gunung, di tengah hamparan padang,
Kasih kita mengalir dalam tiap detik waktu,
Sejauh dua samudera dan dua benua,
Kasihku padamu takkan pernah pudar atau lupa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun