"Perjalanan Pulang"
Di antara ribuan kilometer, di jalanan yang panjang,
Puisi mudik mengalun, merindukan rumah nan jauh,
Ingatlah pasukan orange, yang tak bisa pulang,
Terima kasih, perjuanganmu, melayani masyarakat.
Di setiap pos, di setiap jalan raya,
Mereka berdiri tegar, menjaga setiap sudut,
Meski rindu melanda, pulang tetap jauh,
Namun tetap setia, menjalankan tugas dengan tulus.
Rindu akan rumah, memeluk keluarga tercinta,
Namun panggilan tugas, lebih kuat terdengar,
Pasukan orange, pahlawan tak dikenal,
Terima kasih, atas pengorbananmu, di perjalanan pulang.
Mudik: Ingat Pasukan Orange Tak Bisa Mudik
Di kala mudik menjadi tradisi,
Berkumpul dengan keluarga di hari nan fitri.
Terbesit rasa haru dan pilu,
**Mengingat pasukan orange yang tak bisa temu.
Jalanan penuh dengan kendaraan,
Pemudik berbondong-bondong pulang kampung halaman.
Namun, mereka tak terlihat di antara keramaian,
**Pasukan orange yang bertugas dengan penuh dedikasi.
Petugas kebersihan, pemadam kebakaran, dan polisi lalu lintas,
Menjaga kelancaran dan keamanan mudik.
Menelan ludah pahit menahan rindu,
**Demi melayani masyarakat dengan sepenuh hati.
Teriakan "Selamat Mudik!" menggema di telinga,
Namun, mereka hanya bisa melambaikan tangan dengan senyuman.
Doa mereka teriring untuk keluarga tercinta,
**Semoga kebahagiaan selalu menyertai di hari nan fitri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H