Asam Urat, Sang Penyiksa Sendi
Meracuni seluruh sendi-sendi tubuhku,
Memperberat langkahku.
Asam urat, kau si penyiksa,
Menyebabkan rasa sakit yang tak terkira.
Bagai jarum berduri menusuk persendian,
Menyebabkan kaki dan tanganku kaku.
Tidur pun tak nyenyak,
Terbangun di malam hari karena rasa perih yang tak mau mereda.
Asam urat, kau datang tanpa diundang,
Membuatku tak bisa beraktivitas dengan bebas.
Makan pun harus berhati-hati,
Menghindari makanan yang tinggi purin.
Namun, aku tak akan menyerah,
Aku akan melawanmu, asam urat.
Dengan pola makan yang sehat,
Dan olahraga yang teratur.
Aku akan mengalahkanmu,
Dan kembali hidup bebas tanpa rasa sakit.
Asam urat, kau tak akan menang,
Aku akan selalu berjuang.
Terik Asam Urate
Asam urat, racun tak terlihat,
Meracuni seluruh sendi-sendi tubuhku.
Memperberat langkahku, menyulitkan gerak,
Menyiksa dalam diam, seperti api yang terbakar.
Bagaimana mengatasi, tanya hati yang resah?
Dengan sabar dan perawatan yang teliti.
Mengurangi makanan yang kaya akan purin,
Berolahraga teratur, menjaga berat badan.
Minum air putih, menjauhi alkohol,
Mengonsumsi buah-buahan dan sayuran segar.
Obat-obatan dan konsultasi medis,
Menjadi jalan menuju kesehatan yang sejahtera.
Terik asam urat, tantangan dalam perjalanan,
Namun dengan upaya, dapat diatasi.
Langkah demi langkah, kembali meraih kebebasan,
Dari belenggu yang menyiksa, menuju kehidupan yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H