Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Penyesalan: Memohon Ampun

6 April 2024   19:55 Diperbarui: 6 April 2024   19:59 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Penyesalan yang Memohon Ampun

Di penghujung malam yang sunyi dan sepi,
Aku duduk termenung, merenungkan dosa-dosa di hati.
Membongkar lembaran dosa yang terkubur rapi,
Menginventaris kesalahan, memohon ampun pada-Nya.

Setiap dosa terkuak di hadapan mataku,
Kebohongan, khianat, dan kesalahan tak terhitung banyaknya.
Mendalam dalam hati, rasa malu dan bersalah,
Memohon ampun dan taubat pada Sang Pencipta.

Air mata penyesalan mengalir di pipiku,
Menyadari betapa besarnya dosa-dosaku.
Ampunilah, ya Allah, segala kesalahanku,
Bersihkan jiwaku dari noda dan dosa yang meronta.

Kembalikan aku pada jalan yang lurus,
Bimbinglah langkahku agar tidak sesat lagi.
Berikan aku kekuatan untuk melawan godaan dosa,
Menjadi hamba yang bertaqwa, setia pada-Mu selalu.

Ya Allah, Engkau Maha Pengampun dan Penyayang,
Terimalah taubatku yang tulus ini.
Berikanlah aku kesempatan untuk bertaubat,
Dan kembali pada-Mu dengan hati yang bersih dan suci.

Puisi ini adalah ungkapan penyesalan yang mendalam atas dosa-dosa yang telah dilakukan, serta permohonan ampun dan taubat kepada Allah

Menginventaris Dosa, Mohon Ampun pada-Nya

Di penghujung malam yang sunyi dan sepi,
Ku duduk termenung, merenungkan diri.
Membongkar lembaran dosa yang terkubur rapi,
Menginventaris kesalahan, memohon ampun pada-Nya.

Satu per satu dosa terkuak di hadapan mata,
Kebohongan, khianat, dan dusta yang tak terkira.
Perbuatan yang menyakitkan hati sesama,
Melanggar aturan-Nya, menjauh dari cinta-Nya.

Air mata penyesalan mengalir di pipi,
Rasa malu dan bersalah menyelimuti diri.
Penyesalan yang mendalam, memohon ampun dan maaf,
Berharap keridhaan-Nya, agar dosa terhapuskan kafir.

Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang tak terhingga,
Bersihkan jiwaku dari noda dan dosa yang meronta.
Berikan aku kesempatan untuk bertaubat dan kembali pada-Mu,
Menjadi hamba yang lebih baik, penuh cinta dan kasih sayang untukmu.

Ya Allah, bimbinglah aku di jalan yang lurus,
Jauhkan aku dari godaan dan hawa nafsu yang kelam.
Berikan aku kekuatan untuk melawan dosa dan maksiat,
Menjadi insan yang bertaqwa, penuh rahmat dan hidayah.

Puisi ini adalah ungkapan penyesalan dan permohonan ampun atas dosa-dosa yang telah dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun