Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Zona Waktu: Seandainya Aku Bisa Melipat Jarak

5 April 2024   07:40 Diperbarui: 5 April 2024   07:41 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zona Waktu

Seandainya aku bisa melipat jarak,
Menembus batas ruang dan waktu.
Aku ingin melompat ke zonamu,
Menyapa dirimu di pagi yang cerah.

Di sini, malam telah menyapa bumi,
Bintang-bintang menghiasi langit yang kelam.
Namun, di zonamu, mentari pagi bersinar,
Menyinari dunia dengan hangatnya.

Aku ingin merasakan hangatnya mentari pagi di zonamu,
Menikmati keindahan alam bersamamu.
Berjalan bergandengan tangan di bawah sinar mentari,
Menciptakan kenangan indah yang tak terlupakan.

Namun, jarak memisahkan kita,
Zona waktu menjadi penghalang.
Hanya doa yang bisa aku kirimkan,
Semoga kau selalu bahagia di sana.

Sampai suatu saat nanti,
Ketika aku bisa melipat jarak,
Aku akan datang ke zonamu,
Dan memelukmu dengan erat.

Sampai saat itu tiba,
Jagalah dirimu baik-baik,
Dan selalu ingatlah,
Bahwa aku selalu di sini,
Menyayangimu dengan sepenuh hati.

Zona Waktu: Seandainya Aku Bisa Melipat Jarak

Seandainya aku bisa melipat jarak,
Menyusutkan ruang di antara kita.
Zona waktu tak lagi memisahkan,
Kita bisa bertemu tanpa batas.

Di dunia di mana waktu tak menghalangi,
Kita bisa berbagi cerita dan tawa.
Melintasi lautan dan gunung yang tinggi,
Tanpa hambatan, tanpa batasan.

Namun nyata, waktu memisahkan,
Menjadikan kita terpisah oleh jarak yang tak terjangkau.
Zona waktu mengikat kita pada keterbatasan,
Menjadikan pertemuan hanya mimpi di siang bolong.

Meski demikian, dalam benak kita,
Ada harapan yang tak pernah padam.
Bahwa suatu hari, zona waktu tak lagi berarti,
Kita bisa bersama, melintasi segala batas.

Seandainya aku bisa melipat jarak,
Maka aku akan berada di sisimu.
Menyaksikan senja dan fajar bersamamu,
Di dunia di mana waktu dan ruang tidak lagi memisahkan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun