Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Bipartit: Simfoni Harmoni Buruh dan Penguasa

3 April 2024   20:36 Diperbarui: 3 April 2024   20:38 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi Bipartit: Simfoni Harmoni Buruh dan Pengusaha
Dua Pilar Kokoh:

Di atas fondasi keadilan dan kesetaraan,
Berdiri kokoh dua pilar yang bersatu.
Buruh dan pengusaha, bagai dua sisi mata uang,
Bersama membangun simfoni harmoni yang menawan.

Bipartit: Jembatan Kerjasama:

Bipartit, jembatan yang menghubungkan dua dunia,
Membuka ruang dialog yang penuh makna.
Suara buruh didengar, aspirasi tersampaikan,
Menuju kesepakatan yang adil dan sejahtera.

Perundingan: Tarian Diplomasi:

Di meja perundingan, terjalin komunikasi,
Beradu argumen dengan penuh etika dan respek.
Merajut solusi dengan tinta kerjasama,
Meniupkan melodi kesepakatan yang merdu.

Komitmen Bersama:

Bipartit bukan sekadar forum negosiasi,
Tetapi komitmen bersama untuk maju dan berkembang.
Membangun hubungan yang harmonis dan konstruktif,
Menuju masa depan yang gemilang dan penuh optimisme.

Simfoni Harmoni:

Buruh dan pengusaha, ibarat dua nada yang berbeda,
Bersatu dalam melodi indah bernama bipartit.
Menciptakan simfoni harmoni di dunia industri,
Menebarkan kedamaian dan kesejahteraan abadi.

Di lautan jeritan,
Antara dua pilar negara,
Serikat buruh dan pengusaha,
Terbentang sistem bi.par.tit.

Di ujung laut duka,
Berkisah pelaut berdarah,
Di perahu konflik dan perundingan,
Terlukis kisah kisah tit.

Dari lautan cengkeraman,
Hingga angin persetujuan,
Di laut perjuangan dan harapan,
Terlihat garis bi.par.tit yang abadi.

Tapi di balik ombak gelombang,
Tersembunyi rindu akan perdamaian,
Di antara dua pilar manusia,
Terangkai kisah bi.par.tit yang abadi.

Serikat buruh dan pengusaha,
Dua kutub yang tak terpisahkan,
Bersatu dalam kerja sama,
Menjalin sistem bi.par.tit yang damai.

Marilah kita bersama-sama,
Menjaga dan memperkuat bipartit.
Demi terwujudnya hubungan industrial yang harmonis,
Dan tercapainya kesejahteraan bagi semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun