Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menarilah

31 Maret 2024   21:22 Diperbarui: 31 Maret 2024   21:37 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menarilah

Menarilah jiwa ku,
Lepaskan semua rasa yang terpendam.
Tak apa jika terlambat,
Langkahmu takkan sia-sia.

Menarilah hari ku,
Sambut mentari pagi dengan gembira.
Tak apa jika orang lain lebih dulu,
Kau punya ritme dan melodimu sendiri.

Menarilah amarahku,
Biarkan api membakar jiwa yang terluka.
Tak apa jika ditinggal teman,
Kau temukan kekuatan dalam diri.

Menarilah hati ku,
Tuangkan cinta dan kasih sayang tanpa ragu.
Tak apa jika kekasih tak kunjung tiba,
Kau temukan kebahagiaan dalam diri sendiri.

Menarilah hidup ku,
Ikuti alunan melodi yang tak terduga.
Tak apa biasa-biasa saja,
Kau ciptakan keindahan dalam kesederhanaan.

Walau tangis tak bisa di redam,
Teruslah menari, bebaskan diri.
Temukan melodi dalam jiwa,
Temukan keindahan dalam luka.

Menari, bebaskan diri,
Rasakan alunan dalam jiwa yang merdeka.
Tak usah takut pada terlambat atau tercecer,
Langkahmu adalah langkah yang berarti.

Menari, sambut pagi dengan gembira,
Biarkan sinar mentari memelukmu erat.
Tak apa jika ada yang lebih cepat,
Ritme dan melodi milikmu tak tergantikan.

Menari, biarkan amarah menjadi energi,
Biarlah api membakar segala beban yang terpendam.
Tak apa jika sendiri dalam perjuangan,
Kekuatanmu terpancar dari dalam diri.

Menari, luapkan cinta dan kasih sayangmu,
Tanpa ragu, tanpa henti, tanpa batas.
Tak apa jika kekasih belum hadir,
Kebahagiaanmu ada di dalam dirimu sendiri.

Menari, ikuti alunan tak terduga,
Ciptakan keindahan dari setiap langkah.
Tak apa meski hidup terasa biasa,
Kaulah yang menciptakan pesona dalam kesederhanaan.

Walau ada tangis dalam perjalanan,
Teruslah menari, bebaskan jiwa.
Temukan melodi yang mengalun dalam diri,
Dan rasakan keindahan dalam setiap luka.

Menari, bebaskan jiwa,
Hidup adalah panggungmu, dan kau penarinya.
Menarilah, bebaskan diri,
Hidup ini panggungmu, kaulah sang penari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun