Di antara gemerlap malam yang gelap,
Sebilah mata bulat terang bersinar,
Menatap dengan penuh pesona,
Membuncahkan keindahan dari dalam.
Bilah Purnama
Sebilah mata bulat terang
Di kejauhan, tunjam menatap koi
Membuncahkan persemaian sisik
Terapung, lepas dari kulit asalnya
Dan Aku berkelakar dalam jemu
Jadilah sepasang mata beda warna
Mereka bilang kamu purnama
Khusyuk di awal bulan,
terjaga di antaranya
Gerimis menjentik ombak dalam genang
Angin senandungkan lunglai siulnya
Lihatlah! Kamu cantik dari sini
Duhai bilah purnama satunya
Purnama, kau bagai mata yang terjaga,
Mengawasi dunia dari kejauhan.
Cahayamu menerangi malam yang kelam,
Memberikan harapan di tengah kegelapan.
Koi yang melepaskan sisiknya,
Seperti aku yang melepaskan diri dari masa laluku.
Aku bertransformasi menjadi diri yang baru,
Siap untuk menghadapi masa depan.
Dua mata yang berbeda warna,
Melambangkan dua sisi diriku.
Sisi yang satu penuh dengan keceriaan,
Sisi yang lain penuh dengan kesedihan.
Gerimis yang turun membasahi bumi,
Seperti air mata yang membasahi pipiku.
Angin yang berbisik di telingaku,
Seperti suara hati yang berbicara padaku.
Purnama, kau adalah saksi bisu perjalananku.
Kau melihatku dari awal hingga akhir.
Kau tahu semua tentang diriku,
Baik yang baik maupun yang buruk.
Duhai bilah purnama,
Terima kasih atas kehadiranmu.
Kau telah memberiku kekuatan untuk menjalani hidup.
Kau telah memberiku harapan untuk masa depan.
Koi melompat-lompat di air,
Membawa harmoni dalam gerakannya yang lincah,
Sementara bulan berkelakar dalam kejenuhan,
Mengubah mata menjadi sepasang warna yang berbeda.
Mereka menyebutmu purnama,
Khusyuk di awal bulan, tetap setia di antaranya,
Seperti pelindung yang setia,
Menyaksikan segala yang terjadi di bumi ini.
Gerimis menyentuh ombak yang gemuruh,
Angin menyanyikan lagu lunglai dengan siulnya,
Dan dari kejauhan, terlihatlah kecantikanmu,
Duhai bilah purnama yang satu itu.
Di balik gemerlap malam yang memukau,
Ada keanggunan yang tak terkalahkan,
Dengan pesonamu yang abadi dan memikat,
Kamu memancarkan keindahan yang tak terhingga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H