Tanganmu kasar, penuh guratan waktu,
Menandakan jejak perjuanganmu.
Keringatmu membasahi bumi,
Demi menghidupi keluarga tercinta.
Kata-katamu tegas, penuh makna,
Menuntun langkahku di jalan yang lurus.
Ajaranmu bagaikan suluh,
Menerangi jalanku di saat kelam.
Cintamu tak terhingga, bagaikan samudra,
Menyelimutiku dengan kasih sayang.
Dekapanmu bagaikan istana,
Tempat aku berlindung dari badai kehidupan.
Kini kau telah tiada, meninggalkan raga fana,
Namun kenanganmu abadi di sanubariku.
Setiap tawa dan tangismu,
Terukir indah dalam ingatanku.
Meskipun kau tak lagi di sini,
Ajaranmu akan selalu kupegang teguh.
Sekecil apapun kebaikan yang kulakukan,
Itu adalah persembahan untukmu, wahai Bapa.
Terima kasih, Bapa, atas segala pengorbananmu.
Kau telah mengajariku arti hidup yang sesungguhnya.
Semoga kau tenang di alam sana,
Dan aku akan selalu mendoakanmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H