Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bagaimana Semua Lebah Menghilang dari Dunia?

17 Maret 2024   19:43 Diperbarui: 17 Maret 2024   19:50 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bagaimana Semua Lebah Menghilang dari Dunia?

Langit biru tanpa nyanyian lebah,
Bunga-bunga layu tanpa sentuhan kasih.
Hening mencekam menyelimuti bumi,
Tanpa dengkuran lebah yang menari-nari.

Manusia terpaku dalam ketakutan,
Menyadari dosa yang telah diperbuat.
Racun dan polusi telah merenggut kehidupan,
Memusnahkan lebah, pembawa kehidupan.

Tanpa lebah, tak ada penyerbukan,
Tanpa bunga, tak ada panen yang berlimpah.
Kelaparan merajalela di seluruh penjuru,
Manusia menelan pil pahit akibat keserakahan.

Air mata penyesalan tak mampu mengubah kenyataan,
Hanya tersisa kenangan indah di masa lalu.
Lebah telah pergi, meninggalkan jejak kepiluan,
Sebagai pelajaran berharga bagi generasi yang akan datang.

Di bawah sinar mentari yang menyinari,
Bagaimana semua lebah menghilang dari dunia?
Mereka yang pernah menari di antara bunga-bunga,
Kini lenyap, tak lagi berseri dalam senja.

Bagaimana semua lebah menghilang dari dunia?
Mereka yang membawa kehidupan, yang membawa harapan.
Dalam setiap tetes madu yang mereka hasilkan,
Terukir kisah kehidupan yang indah dan berharga.

Bagaimana semua lebah menghilang dari dunia?
Karena kita, manusia, telah mengabaikan suara mereka.
Racun dan polusi, kita semburkan ke alam,
Tanpa memikirkan akibat yang akan terjadi.

Namun kita lupa, bahwa lebah adalah penjaga alam,
Mereka adalah petunjuk akan kesehatan bumi.
Tanpa mereka, bunga-bunga tak akan bersemi,
Dan kehidupan akan terhenti dalam kematian yang sunyi.

Jadi marilah, manusia, bersatu untuk menjaga,
Menjaga bumi dan seisinya dari kehancuran yang tak terelakkan.
Dalam setiap tindakan kita, dalam setiap langkah kita,
Biarkan kita mengingat lebah, sebagai penjaga kehidupan yang berharga.

Mari jaga bumi dan seisinya,
Lindungi lebah dan sahabat alam lainnya.
Masa depan yang hijau dan lestari,
Hanya bisa diraih dengan kesadaran dan cinta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun