Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengalah untuk Menang

17 Maret 2024   12:12 Diperbarui: 17 Maret 2024   12:13 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mengalah untuk Menang

Bukan berarti lemah saat memilih mengalah,
Justru kekuatan tersembunyi yang berbuah.
Menang bukan hanya tentang ego di atas tahta,
Kadang mengalah demi jalan yang lebih lapang dan terencana.

Seperti air yang mengalir tenang,
Mencari celah dan jalan tanpa perlawanan.
Mengalah bukan berarti kalah dalam pertempuran,
Tapi strategi jitu untuk meraih kemenangan.

Seperti padi yang menunduk saat berisi,
Merendahkan hati dan ego yang tak berarti.
Mengalah bukan berarti tak punya harga diri,
Tapi kebijaksanaan untuk merajut harmoni.

Ibarat api yang meredam amarah,
Menahan diri dan memilih jalan yang lebih cerah.
Mengalah bukan berarti tak punya nyali,
Tapi kekuatan tersembunyi untuk meraih mimpi.

Mengalah bukan berarti kalah,
Kadang ia kunci untuk membuka pintu yang indah.
Menang bukan hanya tentang ego dan amarah,
Tapi kebijaksanaan untuk meraih kebahagiaan yang melimpah.

Catatan:

Puisi ini berjudul "Mengalah untuk Menang". Puisi ini menggambarkan bahwa mengalah bukan berarti kalah, melainkan strategi dan kebijaksanaan untuk meraih kemenangan dan kebahagiaan yang lebih besar. Mengalah menunjukkan kekuatan tersembunyi dan kemampuan untuk merajut harmoni dalam situasi yang kompleks.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun