Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu di Layar Sentuh

13 Maret 2024   09:09 Diperbarui: 13 Maret 2024   09:14 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rindu di Layar Sentuh

Layar sentuh hening, sunyi tak bersuara
Tak ada lagi warna, senyap tak beriak udara
Hanya jam terus berdetak, hitungan waktu yang sirna
Menanti secercah pesan, rindu yang kian membara

Dulu bunyi notifikasi, bagai alunan merdu
Membawa senyum merekah, hati riang tak ragu
Kini hening membisu, seakan ada yang tabu
Menimbulkan rasa rindu, pada belaian aksara rindu

Ingin kuketik pesan, menyapa dengan mesra
Namun takut mengganggu, bila kau sedang bekerja
Haruskah ku menunggu, atau inisiatif darimu semata?
Dilema di hati ini, rindu meronta-ronta

Ah, mungkin sebentar lagi, akan ada kabar darimu
Entah sekadar emoji, atau pesan singkat rindu
Layar sentuh ini saksi, bisu namun mengerti
Rindu yang terpendam, di antara kita hening ini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun