Di atas meja kayu sederhana,
Berdiri gelas bening penuh pesona.
Esteh manis berwarna cokelat,
Menawarkan kesegaran di tengah dahaga.
Aroma teh yang harum,
Bercampur dengan manisnya gula aren.
Setiap tegukan terasa begitu nikmat,
Menyejukkan jiwa dan raga yang lelah.
Esteh manis, minuman rakyat jelata,
Tak semewah kopi atau teh kekinian.
Namun, di balik kesederhanaannya,
Tersimpan rasa yang tak terlupakan.
Esteh manis adalah simbol kebersamaan,
Sering dinikmati bersama keluarga dan sahabat.
Cakap-cakap ringan dan tawa ceria,
Mengiringi setiap tegukan esteh manis yang menyegarkan.
Secangkir esteh manis,
Lebih dari sekadar minuman pelepas dahaga.
Ia adalah simbol kesederhanaan, kebersamaan, dan kenangan indah.
Semoga puisi ini bermanfaat dan dapat memberikan inspirasi bagi pembaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H