Di alam wayang, cerita merajut kisah,
Tokoh-tokohnya menuntun arah langkah.
Di antara mereka, Bagong pun menonjol,
Dengan akalnya, ia tampilkan teladan yang kian nyata.
Dalam lelucon, Bagong berbisik hikmah,
Bukan sekadar tawa, namun petuah bijaksana.
Dari langkah kecilnya, kita belajar banyak,
Bahwa kebijaksanaan tak tergantung pada usia.
Di balik kelucuan, tersembunyi kearifan,
Bagong mengajarkan arti sabar dan kesabaran.
Dalam situasi sulit, ia tetap ceria,
Mengingatkan kita akan kekuatan senyum dan tawa.
Jiwa yang ringan, pikiran yang cerdas,
Bagong mengajarkan kita untuk tetap rendah hati.
Di tengah kerasnya dunia, belajarlah dari Bagong,
Bahwa kehidupan penuh dengan hikmah dan makna yang dalam.
Dalam teater wayang, Bagong tetap mengajar,
Menyelipkan pelajaran dalam setiap aksi dan ucapan.
Mari belajar dari tokoh yang lucu namun bijaksana,
Sebab dalam kehidupan, pelajaran datang dari mana-mana.
Sang Punakawan jenaka nan cerdik,
Bagong, penuh tawa dan kelakar.
Namun di balik kelucuan,
Tersimpan makna dan pelajaran.
Kesederhanaan menjadi jubahnya,
Kejujuran terukir di setiap kata.
Kesetiaan pada Pandawa,
Tak tergoyahkan oleh badai dunia.
Bagong, si pengkritik ulung,
Tak gentar menegur yang salah.
Humornya menusuk, membuka mata,
Mendorong introspeksi dan kesadaran.
Belajar dari Bagong, arti kesetiaan,
Pada sahabat, keluarga, dan kebenaran.
Belajar dari Bagong, arti keberanian,
Mengkritik dengan cara yang santun dan bijak.
Belajar dari Bagong, arti keceriaan,
Menghadapi hidup dengan penuh tawa dan optimisme.
Belajar dari Bagong, arti kesederhanaan,
Menemukan kebahagiaan dalam hal-hal kecil.
Bagong, bukan sekadar punakawan,
Dia adalah guru, pembawa pesan.
Bagi yang mau belajar dan mendengarkan,
Hikmah hidupnya akan selalu relevan.