Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Semu: Bercinta Lewat Sosial Media

8 Maret 2024   09:09 Diperbarui: 8 Maret 2024   09:10 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semu: Bercinta Lewat Sosial Media

Di layar kaca yang bersinar,Terlukis wajah penuh pesona.Jari jemari menari lincah,Merajut kata cinta yang fana.

Emoticon hati berhamburan,Ungkapan cinta bertebaran.Namun, di balik layar yang temaram,Tersembunyi rasa yang tak terdalam.

Bercinta lewat sosial media,Penuh ilusi dan semu semata.Hanya bayangan yang terlihat,Hakikat cinta tak tersentuh nyata.

Kata-kata manis tersusun rapi,Menipu hati yang terlena mimpi.Janji-janji indah terukir di layar,Namun, kenyataan tak seindah yang dibayangkan.

Hati-hatilah wahai insan,Jangan terjebak cinta semu yang kelam.Carilah cinta yang nyata dan tulus,Bukan di layar kaca yang penuh ilusi.

Bertemu tatap muka, bersentuhan tangan,Merasakan kehangatan cinta yang tak tergantikan.Itulah cinta yang sejati dan abadi,Bukan sekadar kata-kata di layar yang fana.

Di dunia maya, kita bertemu,
Bercinta lewat sosial media, semu.
Kata-kata manis terpampang di layar,
Namun di baliknya, tak ada yang nyata.

Hati-hati terjebak dalam jaring kebohongan,
Di antara filter dan retusan yang berlagak indah.
Cinta di dunia maya bagai ilusi,
Tak mampu bertahan saat bertemu kenyataan.

Di balik layar, tersembunyi kekosongan,
Rasa hampa menghantui di tengah percakapan.
Kita menari-nari di atas kebohongan,
Lupa bahwa cinta sejati tak pernah semu.

Bercinta lewat sosial media, hanyalah bayangan,
Hilang tak bersisa saat mata bertemu mata.
Kita jauh dari sentuhan yang hangat,
Hanya tersisa gema kesepian di dalam hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun