Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Diary

(Catatan Pribadi Guru untuk Melestarikannya) Menggali Makna Nyadran: Kearifan Lokal yang Hampir Punah

7 Maret 2024   22:22 Diperbarui: 7 Maret 2024   22:37 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penutup

Melestarikan tradisi nyadran bukan hanya tanggung jawab orang tua dan generasi tua, tetapi juga tanggung jawab generasi muda. Marilah kita bersama-sama menjaga dan melestarikan tradisi nyadran sebagai warisan budaya yang sarat makna dan nilai-nilai luhur.

Sebagai guru, saya berkomitmen untuk:

  • Mengintegrasikan edukasi tentang tradisi nyadran dalam pembelajaran di kelas.
  • Mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan nyadran.
  • Menjadi contoh bagi siswa dalam menghormati tradisi leluhur.

Nyadran bukan sekadar tradisi membersihkan makam, melainkan sebuah kearifan lokal yang sarat makna dan nilai. Melestarikan nyadran berarti menjaga warisan budaya bangsa dan memperkuat nilai-nilai luhur dalam masyarakat. Mari bersama-sama kita jaga dan lestarikan tradisi nyadran agar tidak punah ditelan arus modernitas. 

Saya yakin dengan usaha bersama, tradisi nyadran dapat dilestarikan dan generasi muda dapat memahami nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Melalui langkah-langkah ini, saya berharap dapat berkontribusi dalam melestarikan nyadran dan kearifan lokal lainnya. 

Meskipun kita hidup di era digitalisasi, kekayaan budaya dan tradisi harus tetap dijaga agar tidak hilang dan terlupakan. Sebagai guru, saya bertanggung jawab untuk menjadi pelopor dalam membangkitkan kembali nilai-nilai tradisional yang berharga ini di tengah-tengah masyarakat modern.

Top of Form

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun