Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Padang Gurun Kehidupan: Memaknai Puasa

5 Maret 2024   17:16 Diperbarui: 5 Maret 2024   17:20 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padang Gurun Kehidupan: Memaknai Puasa

Di hamparan pasir tandus, terik mentari membakar,
Jiwa dahaga, raga kian melemah.
Puasa, bukan sekedar menahan lapar dan dahaga,
Namun perjalanan spiritual, menapaki padang gurun kehidupan.

Setiap langkah kaki, penuh makna dan arti,
Melatih kesabaran, mengendalikan hawa nafsu yang membara.
Menebar kasih dan berbagi, mendekatkan diri pada Sang Pencipta,
Menemukan oasis di tengah gurun yang tak terjamah.

Puasa, bukan hanya ritual keagamaan,
Namun momen refleksi, mengoreksi diri dan kekurangan.
Menyingkap tabir egoisme, membuka mata hati yang terlena,
Menemukan kedamaian, di tengah gejolak dunia yang fana.

Di malam hari, doa dipanjatkan dengan khusyuk,
Memohon ampunan dan limpahan rahmat.
Suara takbir menggema di angkasa, membawa ketenangan,
Menyambut kemenangan, dengan hati yang penuh kegembiraan.

Puasa, bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga,
Namun tentang kemenangan diri, melawan hawa nafsu yang berkuasa.
Menjadi pribadi yang lebih baik, penuh kasih dan cinta,
Menebar manfaat, membawa berkah bagi sesama.

Mari jadikan bulan Ramadhan ini,
Sebagai momen untuk introspeksi dan transformasi diri.
Menemukan makna di balik setiap ibadah yang dijalani,
Menjadikan diri yang lebih bertakwa, di jalan yang lurus dan terarah.

Puasa, ibarat padang gurun kehidupan,
Penuh dengan ujian dan rintangan.
Namun, di balik setiap kesulitan,
Terdapat hikmah dan kebahagiaan yang menanti di depan.

Mari melangkah bersama,
Menempuh perjalanan spiritual ini dengan penuh semangat.
Semoga Allah mengayomi setiap usaha kita,
Dan mengantarkan kita pada kemenangan yang hakiki.

Puasa adalah padang gurun kehidupan,
Di mana kita menemukan diri kita sendiri.
Dalam kekeringan dan kesendirian,
Kita mencari makna yang sejati.

Seperti pasir yang terbentang luas,
Puasa mengajarkan kesabaran dan ketabahan.
Kita menahan diri dari hal-hal yang menggoda,
Dan mencari kedalaman di dalam hati yang sunyi.

Di padang gurun kehidupan, kita menemukan diri,
Menyingkirkan semua yang tidak penting.
Kita bersihkan jiwa dari debu-debu dunia,
Dan temukan kebersamaan dengan Sang Pencipta.

Meskipun tandus dan sulit, padang gurun ini berharga,
Karena di situlah kita menemukan cahaya.
Kita belajar bersyukur atas setiap tetes air,
Dan merenungkan nikmat-nikmat yang telah diberikan.

Puasa adalah padang gurun yang mengajar,
Kesederhanaan dan ketaqwaan kepada-Nya.
Dalam kekeringan, kita menemukan kekayaan yang sejati,
Dan di balik kesunyian, kita mendengar panggilan-Nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun