Bapakku: Bersama Kebaikan-Kebaikan Kecilnya
Bapakku, bukan pahlawan super di komik,
Bukan pula konglomerat dengan harta berlimpah.
Hanya seorang pria biasa, dengan kasih tak terkira,
Menebar kebaikan kecil, di setiap langkahnya.
Pagi hari, mengantar sarapan ke sekolah,
Senyumnya yang hangat, menghangatkan jiwa.
Mengajariku mengayuh sepeda,
Walaupun terjatuh, ia selalu ada.
Sore hari, menemani bermain di taman,
Bercerita tentang legenda dan pahlawan.
Tertawanya yang riang, mencerahkan suasana,
Menciptakan kenangan indah, tak terlupakan.
Malam hari, membacakan dongeng sebelum tidur,
Suaranya yang lembut, menenangkan jiwa.
Mengajariku arti mimpi dan cita-cita,
Memberikan semangat, untuk terus melangkah.
Bapakku, bukan manusia sempurna,
Kadang marah, dan terkadang kecewa.
Namun kasihnya tak pernah pudar,
Menjadi mentari di hatiku, yang selalu bersinar.
Kebaikan-kebaikan kecilnya,
Mengajariku arti cinta dan kasih sayang.
Bahwa kebahagiaan tak selalu tentang harta,
Tetapi tentang kebersamaan dan cinta.
Bapakku, pahlawanku, teladanku,
Terima kasih atas semua yang kau berikan.
Kasih dan kebaikanmu, takkan terlupakan,
Akan selalu kusimpan, di dalam hatiku terdalam.
Bapakku, pahlawan dalam kebaikan-kebaikan kecilnya,
Dalam senyuman yang hangat, dalam belaian lembutnya.
Dia adalah tiang yang teguh, dalam badai dan terang,
Membimbing langkahku dengan cinta, tiada henti.
Di setiap pagi, dia bangun dengan semangat,
Siap mengejar impian dan merangkul tanggung jawab.
Dalam kerja kerasnya, dia tak pernah mengeluh,
Menyulutkan api semangat, dalam hatiku yang meradang.
Bapakku, dalam kesederhanaannya,
Dia mengajarkan arti kebahagiaan yang sejati.
Dalam setiap kebaikan kecilnya, terhampar kearifan,
Mengilhami langkahku, membimbingku dengan bijaksana.
Dia adalah teladan kesabaran, dalam menghadapi cobaan,
Menyemai keteguhan hati, dalam setiap langkahnya.
Dalam kasih sayangnya, terukir kenangan manis,
Menggugah rasa syukur, dalam relung hati yang damai.