Di ufuk barat, mentari terbenam perlahan,
Menyisakan semburat jingga yang menawan.
Langit dihiasi awan berarak,
Menciptakan lukisan alam yang memukau.
Angin sepoi-sepoi bertiup,
Membawa aroma tanah yang basah.
Suara burung berkicau merdu,
Menyambut datangnya malam yang kelam.
Senja bukan akhir dari hari,
Tetapi awal dari malam yang penuh misteri.
Saatnya untuk merenungkan diri,
Dan bersiap untuk hari esok yang lebih cerah.
Semangat senja mengajarkan kita,
Bahwa setiap akhir selalu ada awal yang baru.
Janganlah takut untuk melangkah maju,
Hadapi setiap rintangan dengan berani dan teguh.
Di senja yang merangkai kedamaian,
Aku belajar tentang spiritualitas yang mendalam.
Dalam gemerlap cahaya yang memudar,
Ku temukan kedamaian dalam hati yang tenang.
Matahari merayap perlahan-lahan,
Menyapa bumi dengan pesan kebijaksanaan.
Di balik tirai senja yang merah jingga,
Ku saksikan kebesaran Sang Pencipta yang abadi.
Dalam senja, aku menyaksikan keindahan yang lembut,
Seperti lukisan alam yang diciptakan dengan cinta.
Dan di antara gemuruh kicauan burung dan angin sepoi-sepoi,
Aku mendengarkan suara batin yang menyapa.
Dalam senja yang memeluk,
Aku merenung tentang hakikat kehidupan.
Menggali makna yang tersembunyi di balik warna-warna,
Dan menemukan ketenangan dalam kesunyian.
Di senja yang merangkai spiritualitas,
Aku menyatu dengan alam semesta yang luas.
Menyadari bahwa kita adalah bagian dari keajaiban ini,
Dan dalam keheningan senja, kita menemukan kembali diri kita yang sejati.
Mari kita jadikan spirit senja sebagai inspirasi,
Untuk terus berkarya dan berprestasi.
Jangan pernah menyerah pada mimpi,
Dan raihlah cita-cita setinggi langit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H