Dialog Hati: Aku Milikmu Selamanya
Di antara denyut jantung yang kian berdetak,
Ada namamu terukir, takkan pernah pudar.
Sejak pandangan pertama, ku tak bisa mengelak,
Asa ini bertumbuh, subur mekar.
Perlahan ku dekati, genggam tanganmu erat,
Manusia dua insan, terikat dalam satu takdir.
Suka dan duka kita lalui bersama, arungi samudra tak terukur,
Janji suci terucap, "Aku milikmu selamanya."
Melalui hari penuh warna, terkadang kelabu,
Namun cintamu pelita, menerangi setiap langkahku.
Kau sumber kekuatan, saat ku jatuh tersungkur,
Bangkit kembali bersama, menuju masa depan yang gemilang.
Waktu terus bergulir, tiada henti,
Namun cinta kita abadi, bagai permata yang tak ternilai.
Meski rambut memutih, kulit keriput menghiasi,
Janji suci tetap terpatri, "Aku milikmu selamanya."
Dalam dialog hati yang penuh makna,
Kita berbicara dengan kejujuran dan cinta.
Aku milikmu, ucapku dengan tulus,
Tak akan pernah berpaling, selamanya setia.
Dalam irama detak jantung yang seiring,
Kita mengikat janji, tanpa ragu dan teriring.
Kasih yang mengalir di antara kita,
Menyatukan hati dalam ikatan yang abadi.
Dalam dialog hati yang tak terucapkan,
Kita saling memahami, tanpa kata-kata yang terlupakan.
Aku milikmu, dalam semua waktu dan masa,
Sebagai satu, kita mengarungi hidup, bersama-sama.
berdua kita selamanya,
dalam suka dan duka, bersatu jiwa.
Janji suci terpahat, takkan terlupakan,
cinta sejati, abadi sepanjang masa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H