Ketika rayap menggerogoti ilmu,
Kebaikan terkikis, hati menjadi pilu.
Kebijaksanaan memudar, digantikan kebodohan,
Cahaya pengetahuan meredup, digantikan kegelapan.
Apa yang harus diselamatkan?
Saat ilmu dimakan rayap kerakusan?
Bukan harta benda, bukan tahta dan jabatan,
Tetapi benih kebajikan, di relung hati yang terdalam.
Kebaikan bagaikan bunga yang harum,
Menebar aroma kasih di taman kehidupan.
Meskipun rayap menggerogoti ilmu,
Kebaikan tetaplah bersemi, di jiwa yang beriman.
Selamatkan benih-benih kebaikan,
Tanamkan di hati, sirami dengan keikhlasan.
Rawatlah dengan kasih sayang,
Biarkan ia tumbuh subur, menerangi jalan yang kelam.
Ilmu bisa hilang ditelan zaman,
Tetapi kebaikan abadi, di sanubari yang iman.
Saat rayap menggerogoti ilmu,
Kebaikanlah yang akan menyelamatkanmu.
Dalam sunyi yang menyiksa, perasaan terpendam,
Saat rayap menggerogoti ilmu kebaikan dari-Mu.
Apa yang harus kulakukan? Hatiku terasa rapuh,
Di antara keraguan dan kegelapan yang merayap.
Namun dalam kegelapan, masih ada sinar harapan,
Terang-Mu menyinari jalan, membimbing langkahku.
Aku akan berdiri tegar, melawan rayap-rayap kejahatan,
Akan kubangun benteng keimanan, kuat dan kokoh.
Dengan belas kasih-Mu yang tak terbatas,
Ku yakin aku bisa melampaui cobaan ini.