Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Keraguanmu Memakan Habis Waktu Berhargamu

25 Februari 2024   22:50 Diperbarui: 25 Februari 2024   22:51 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Keraguan Mu Memakan Habis Waktu Berhargamu

Keraguan, bagaikan racun yang mematikan,
Diam-diam menggerogoti kepercayaan diri.
Membuatmu ragu untuk melangkah,
Dan terjebak dalam lingkaran ketakutan.

Keraguan, bagaikan monster yang menakutkan,
Menghantui pikiranmu dengan bayangan kegagalan.
Membuatmu takut untuk mencoba,
Dan menyerah sebelum memulai.

Keraguan, bagaikan penyakit yang menular,
Merusak optimisme dan semangatmu.
Membuatmu melihat dunia dengan kacamata hitam,
Dan melupakan semua hal indah yang ada di sekitarmu.

Keraguan, bagaikan pencuri yang licik,
Mencuri waktu berhargamu.
Membuatmu menunda-nunda pekerjaan,
Dan kehilangan kesempatan yang berharga.

Berhentilah ragu!
Hadapilah ketakutanmu!
Percayalah pada kemampuanmu!
Dan langkahkan kakimu dengan berani!

Hidup ini terlalu singkat untuk di sia-siakan dengan keraguan.
Gunakan waktumu dengan bijak,
Dan kejarlah mimpimu dengan penuh semangat.

Jangan biarkan keraguan mengendalikanmu.
Kamu adalah tuan atas hidupmu.
Ambil alih kendali,
Dan ciptakan hidup yang kamu inginkan.

Percayalah, kamu bisa!
Kamu memiliki kekuatan untuk mengatasi keraguan.
Gunakan kekuatanmu,
Dan raihlah kesuksesan yang kamu impikan.

Jangan ragu!
Langkahkan kakimu dengan berani!
Masa depanmu menantimu!

Keraguanmu melilit, merenggut waktu berharga,
Menghambat langkahmu dalam kebimbangan yang tak terbayangkan.
Setiap detik yang berlalu menjadi taruhan,
Antara terus maju atau terjebak dalam kegelapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun