Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Retret Agung di Masa Prapaskah

15 Februari 2024   04:22 Diperbarui: 15 Februari 2024   04:26 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Retret Agung di Masa Prapaskah

Hujan turun membasahi bumi,
Menyiram jiwa yang penuh dosa.
Masa Prapaskah telah tiba,
Saatnya retret, introspeksi diri.

Metanoia, pertobatan sejati,
Berbalik pada-Mu dengan sepenuh hati.
Meninggalkan dosa dan kesombongan,
Menjalani hidup dengan penuh kebajikan.

Hujan bagaikan air bah pembaptisan,
Menyucikan jiwa dari noda dosa.
Aku melangkah maju dengan tekad bulat,
Takkan mengulangi dosa yang sama.

Di tengah derasnya hujan dan badai,
Aku terus berjalan menuju-Mu.
Cahaya kasih-Mu menerangi jalanku,
Memberi kekuatan untuk melangkah maju.

Retret Agung ini adalah kesempatan,
Untuk mempererat hubungan dengan-Mu.
Aku berjanji untuk hidup lebih baik,
Menjadi pribadi yang lebih taat dan patuh.

Terima kasih atas kasih-Mu yang tak terhingga,
Yang selalu menyertaiku di setiap langkahku.
Aku berserah diri sepenuhnya kepada-Mu,
Memohon bimbingan dan perlindungan-Mu.
Dalam sunyi yang menggema, aku mencari;
Di dalam retret, aku temukan diri.
Metanoia, pertobatan yang mendalam,
Berbalik pad-Nya, dalam ketakutan dan keraguan.

Di dalam hujan yang membasahi hati,
Aku merenung, aku bertobat.
Hujan bukan lagi beban, namun kesempatan,
Tuk luruhkan dosa-dosa yang tersembunyi.

Luruskan jalanku, ya Tuhan yang Maha Pengampun,
Bimbing langkahku menuju sinar-Mu.
Tak lagi kugenggam dosa-dosa yang lalu,
Aku bertekad, takkan mengulanginya lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun